Dinamika Pilgub Jakarta: PKS Siap Tinggalkan Anies, Cak Imin Temui Prabowo

Dinamika Pilgub Jakarta: PKS Siap Tinggalkan Anies, Cak Imin Temui Prabowo

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Agu 2024 11:08 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sowan ke kantor DPP PKS, Jakarta usai putusan MK. Mereka menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama Pilpres 2024.
Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum PKB Cak Imin. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

PKS berpeluang meninggalkan Anies Baswedan sebagai bakal cagub Jakarta 2024 karena belum mendapatkan dukungan partai politik lain. PKB yang mendukung Anies di Pilpres 2024 lalu bertemu Presiden terpilih sekaligus Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, termasuk membahas Pilgub Jakarta.

Setelah deklarasi Anies Baswedan-Sohibul Iman, PKS memberi tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 kepada Anies untuk mencari dukungan parta lain. Jatuh tempo, Anies belum juga dapat dukungan partai lain, sehingga PKS membuka peluang meninggalkan Anies dan gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di pilkada," kata jubir PKS, Muhammad Kholid, dalam keterangannya, Rabu (7/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar," lanjut Kholid.

PKS akan mencari opsi lain dengan bergabung KIM yang punya bakal cagub eks Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Opsi tersebut dalam pembahasan internal PKS.

ADVERTISEMENT

"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," kata Kholid.

"Hingga saat ini masih ada dua opsi yang tersedia. Opsi pertama dan menjadi prioritas kami adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," imbuh Kholid.

Namun, PKS memberikan isyarat kadernya harus maju dalam Pilgub Jakarta jika gabung ke KIM. "Di kedua opsi di atas, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insyaallah," ucapnya.

Anies kemudian buka suara soal berpeluang ditinggalkan PKS di Pilgub Jakarta karena tak kunjung dapat dukungan partai lain. Anies bicara aspirasi rakyat yang harus selalu dijaga.

"Tapi Alhamdulillah, kami percaya bahwa aspirasi rakyat Jakarta akan terus dijaga. Karena semua partai mendapatkan kursi itu aspirasi dari rakyat dan aspirasi rakyat Jakarta sejauh ini kalau kita perhatikan, DPW-DPW partai di Jakarta sudah mengusulkan nama. Nah nama-nama itu adalah cerminan dari aspirasi warga," kata Anies di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).

Anies percaya pihak yang mendapatkan aspirasi dari warga akan menjaga amanah itu dengan baik. Fokusnya untuk saat ini, yakni membawa Jakarta ke kota yang lebih maju dan menyejahterakan rakyat.

"Jadi saya percaya bahwa semua yang sudah mendapatkan amanah dari rakyat Jakarta akan menjaga amanat ini dengan baik. Dan bagi saya sendiri ini adalah tentang Jakarta, kita ingin Jakarta lebih modern, kita ingin Jakarta lebih maju, kita ingin Jakarta menjadi kota global, dan kota yang mengayomi semua," tutur Anies.

Wasekjen PKS, Zainudin Paru, menegaskan besar kemungkinan Anies gagal maju di Pilgub Jakarta. Hal ini menindaklanjuti pasangan Anies-Sohibul Iman yang belum menggenapkan 22 kursi untuk bisa berlayar di Jakarta.

"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi cagub atau cawagub DKJ," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/8).

Zainudin menyebut Anies telah melewati tenggat waktu untuk mencari rekan koalisi di Pilgub Jakarta. Zainudin menyebut dalam waktu satu-dua hari ke depan akan ada pengumuman dari PKS terkait calon gubernurnya.

"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah," kata Zainudin.

"Kemungkinan dalam waktu satu, dua hari, ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS," sambung Sekretaris Tim Seleksi Calon Kepala Daerah DPP PKS ini.

Simak juga Video 'Saat PKS Bersiap Tinggalkan Anies dan Gabung Kubu Prabowo di Pilgub Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads