Muncul Keberatan dari PKB soal Nama Cawagub Anies dari PKS

Muncul Keberatan dari PKB soal Nama Cawagub Anies dari PKS

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Agu 2024 08:10 WIB
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sowan ke kantor DPP PKS, Jakarta usai putusan MK. Mereka menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama Pilpres 2024.
Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketum PKB Cak Imin. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

DPW PKB DKI Jakarta mengusulkan ke DPP PKB untuk mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Belum putuskan dukung Anies, PKB keberatan dengan nama Sohibul Iman yang diusulkan PKS menjadi bakal cawagub pendamping Anies.

Waketum PKB, Jazilul Fawaid, menegaskan partainya belum mengambil keputusan terkait dukungan di Pilgub Jakarta. Jazilul mengungkit pihaknya keberatan usulan dari PKS yang hendak memajukan Anies bersama Sohibul Iman.

"Ya, dinamikanya memang terus berkembang, sehingga masih banyak pertimbangan-pertimbangan dan belum sampai pada tahap kesimpulan. DPW PKB DKI juga perlu kita ajak bicara. Apa yang sudah menjadi usulan dan keputusan DPW DKI juga harus kita pertimbangkan," kata Jazilul di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, munculnya wacana-wacana lain, tentu kami juga akan melihat sampai di mana wacana itu berkembang dan sampai di mana keputusannya. Ketika PKS misalkan, mengusulkan Pak Sohibul Iman, beberapa teman dari PKB juga keberatan," lanjut dia.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan PKB juga mendapat ajakan bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang disebut-sebut akan mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta. Namun, Jazilul mengungkit poros itu belum memunculkan bakal cawagubnya.

ADVERTISEMENT

"Ya, kalau ajakan ya ada. Tapi siapa pasangan calonnya, ini kan juga belum, begitu," ujarnya.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sowan ke kantor DPP PKS, Jakarta usai putusan MK. Mereka menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama Pilpres 2024.Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sowan ke kantor DPP PKS, Jakarta usai putusan MK. Mereka menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama Pilpres 2024. (Andhika Prasetia/detikcom)

Jazilul lantas menegaskan kembali bahwa pihaknya belum mengambil keputusan apapun di Pilgub Jakarta. Dia membeberkan petinggi-petinggi partai pun masih belum duduk bersama untuk memutuskan bakal paslon yang resmi didaftarkan maju nantinya.

"Jadi, sampai sekarang belum bisa ditarik kesimpulan yang final, lebih mendekati kepada apa yang menjadi keputusan usulan dari DPW PKB DKI Jakarta," katanya.

"Komunikasi-komunikasi informal pasti ada di setiap partai. Masalahnya sampai hari ini, tidak satupun partai-partai yang ada ini duduk bersama-sama membahas siapa pasangan calonnya. Baru ada satu, misalkan, partai yang mengusulkan wakilnya, mengusulkan pasangannya, tapi kan belum formal untuk duduk. Maka, keputusan usulan DPW PKB DKI ya tentu masih menjadi pertimbangan," lanjut dia.

Lebih jauh, Jazilul menepis adanya pandangan menjegal Anies maju lagi di Pilgub Jakarta. Dia mengungkit partai-partai di poros KIM masih belum berembuk memutuskan bakal paslon yang diusung.

"KIM plus ini kan belum ada, KIM plus juga belum ada kan, baru wacana, apalagi menjegal. Koalisi KIM plus aja belum ada dan belum duduk bersama, apalagi tuduhan menjegal atau apa. Jadi, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan," katanya.

Simak juga Video 'Relawan Yakin Jokowi-Mega Baik-baik Saja: Hanya Beda Dukungan Pilpres':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, mengatakan partainya adalah pemenang Pemilu 2024 di Jakarta. PKS terus berusaha agar pendamping Anies Baswedan adalah dari kadernya.

"Kita masih terus berikhtiar terus berusaha sampai...tentu sampai batas tertentu ya jangan sampai jelang akhir juga tidak ada kepastian karena PKS akan tertinggal sendirian tidak bisa berlayar sendirian, jadi ada batas waktu," kata Khoirudin kepada wartawan di ruang Fraksi PKS DPRD Jakarta, Rabu (7/8).

Khoirudin menyebutkan bahwa batas waktu tersebut tidak hanya bagi partainya, tapi juga kepada Anies. Ia juga mengatakan proses komunikasi terus dilakukan baik dengan Anies maupun dengan parpol lainnya.

Khoirudin menilai bahwa PKS sebagai partai pemenang di Jakarta patut mendapat posisi cawagub. Namun, ia tak menampik bahwa hal tersebut juga menjadi hambatan dalam menjalin kerja sama dengan parpol lainnya.

"Saya pikir karena PKS pemenang di Jakarta tentu tawaran dari mana-mana ada ya," ungkapnya.

"Dan kita pemenang di Jakarta masa nggak dapat cawagub, kan Pak Anies bukan kader PKS, Pak Anies sudah saya tawarkan pakai jaket putih dia inginnya netral, susah kita," imbuhnya.

Khoirudin mengatakan PKS telah memutuskan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman untuk Pilgub Jakarta. Menurutnya, wajar PKS memperjuangkan kadernya sebagai cawagub.

"Seperti yang sudah disampaikan di publik dan media televisi, bahwa PKS memang sudah memberikan SK dukung Anies bersama Sohibul Iman. Tentu karena PKS menang di Jakarta sudah sangat wajar kita dapat kursi paling tidak wakil Pak Sohibul Iman," katanya.

(rfs/fas)



Hide Ads