Permohonan Maaf Elite PPP Usai Gagal Lolos ke Senayan

Permohonan Maaf Elite PPP Usai Gagal Lolos ke Senayan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 17 Jun 2024 08:37 WIB
Merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Kantor DPP PPP, Jakarta, dihiasi dengan pemasangan bendera Merah Putih Raksasa.
Gedung DPP PPP, Jakarta (Rengga Sencaya/detikcom).
Jakarta -

Eks Wakil Ketua Umum PPP Zainut Tauhid Sa'adi prihatin dengan PPP yang tak berhasil mencapai batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4% pada Pemilu DPR RI 2024. Zainut meminta elite meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatan.

"Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024," kata Zainut dalam keterangan yang diterima, Sabtu (15/6/2024).

"Menurut saya hal ini merupakan musibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai eks elite PPP, Zainut mengimbau kepada pimpinan, elite dan kader PPP di semua tingkatan untuk melakukan beberapa hal, berikut imbauannya:

1. Tidak saling menyalahkan dan mencari biang kerok dari keterpurukan PPP, apalagi melakukan tindakan destruktif yang justru dapat merusak citra PPP.

ADVERTISEMENT

2. Segera melakukan konsolidasi organisasi, memperkuat tali silaturahmi, membangun persaudaraan untuk membangkitkan moral kader dan simpatisan PPP di tingkat grassroot.

3. Melakukan refleksi secara mendalam atas musibah ini agar dapat mencari solusi yang tepat untuk membangun kembali PPP di masa yang akan datang.

4. Elite politiknya jangan memberikan pernyataan kontroversial, yang dapat mengundang polemik yang tidak produktif.

5. Kepada pimpinan dan elite PPP agar segera meminta maaf secara terbuka kepada publik sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024.

Zainut menilai akan lebih bijak elite tertinggi partai meminta maaf sambil mengundurkan diri dari jabatannya.

"Akan lebih bijak jika permohonan maaf itu disertai dengan pernyataan pengunduran diri elit tertinggi partai dari jabatannya secara ikhlas dan legowo," pungkasnya.

Anggap Pernyataan Zainut Dinamika Organisasi


Juru bicara Plt Ketum PPP Mardiono, Imam Priyono merespons dan berbicara soal konstitusi yang dipegang teguh. Dia menyebut pernyataan dari Zainut adalah dinamika berorganisasi.

"Pada dasarnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk berorganisasi di antaranya partai politik tentu memiliki konstitusi, Karenanya Pak Mardiono tentu memegang teguh hal tersebut. Konstitusi partai telah mengatur berbagai hal tentu diantaranya mekanisme pertanggung jawaban yang memiliki mekanismenya sendiri," kata Imam kepada wartawan, Sabtu (15/6/2024).

Imam menganggap pernyataan Zainut sebagai organisasi. Dia mengatakan, di satu sisi, banyak dukungan datang ke Mardiono yang sudah berjuang maksimal untuk tetap menjadi marwah PPP.

"Terkait pandangan Pak Zainut, kami anggap sebagai dinamika organisasi. Karena pada saat bersamaan banyak juga dukungan dari berbagai pihak kepada Pak Mardiono yang sudah berjuang keras menjaga marwah partai dan all out sejak beliau mengemban amanah hingga sekarang," katanya.

"Kini banyak pihak yang mengapresiasi sosok beliau yang rajin bertemu pengurus dari sabang sampai merauke secara langsung dan nyaris tanpa batas. Dan tentu apresiasi ini juga sangat kami hargai," tambahnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga 'PPP Gagal ke Senayan, Sandiaga: Maaf Belum Bisa Maksimal':

[Gambas:Video 20detik]




Ketua PPP Minta Maaf


Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan hasil Pemilu 2024 menjadi keprihatinan bagi partainya.

"Tentunya hasil Pemilu 2024 ini menjadi keprihatinan kami semua karena berdasarkan putusan PHPU (Perselisihan Hasil Pemilihan Umum) di MK (Mahkamah Konstitusi), PPP divonis absen di parlemen selama lima tahun ke depan," kata Awiek kepada wartawan, Minggu (16/6/2024).

Awiek mengatakan pihaknya telah bekerja keras dalam pertarungan Pileg 2024. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada berbagai pihak.

"Kami sudah berusaha maksimal meraih suara rakyat, karena itu kami menyampaikan permohonan maaf belum bisa sesuai ekspektasi," ujar dia.

Sandiaga Uno Minta Maaf

Politikus PPP Sandiaga mengatakan dirinya sudah meminta maaf lantaran kerja yang dilakukan tidak maksimal.

"Sudah menyampaikan maaf saya dan kebetulan juga sudah tidak diberi tugas lagi di Bappilu dan sudah dievaluasi. Saya sudah memberikan kontribusi, tapi memang kontribusinya kurang maksimal saya mohon maaf," kata Sandiaga di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024)

Sandiaga mengatakan perlu ada evaluasi yang menyeluruh di seluruh tingkatan PPP. Ia mengingatkan kader PPP jangan sampai terpecah menghadapi situasi yang dinamis.

"Nah ini perlu kita perbaiki ke depan perlu kita konsolidasi, tapi kuncinya jangan sampai terpecah. Jangan sampai kita memicu konflik yang berkelanjutan," ujar Sandiaga.

"Kita saatnya bersatu kontestasi demokrasi tidak lama lagi, mungkin 2029 itu keliatan 5 tahun tapi sebetulnya dekat sekali jadi sudah saatnya kita juga berkonsolidasi menyatukan pendapat," sambungnya.

Sandiaga juga menilai tak lagi menjabat sebagai Ketua Bappilu PPP sebagai bentuk evaluasi. Dirinya mengaku menerima hal itu lantaran kerja yang dilakukan belum maksimal.

"Saya bacanya juga di media karena belum pernah dapat pemberitahuan secara langsung. Kalau saya lihat sih Bappilu yang saya pimpin belum berhasil gitu kan, dan kalau memang dievaluasi dan tidak pantas untuk diteruskan ya saya bisa menerimanya itu," ujarnya.

(aik/aik)



Hide Ads