Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran hari ini. Usai pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk tancap gas koordinasi terutama untuk sinkronisasi program di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Pertemuan itu digelar di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Sri Mulyani didampingi jajarannya di Kemenkeu, sementara Tim Prabowo yang hadir yakni, Ketua Harian Sufmi Dasco, Sekjen Ahmad Muzani, dan beberapa elite lain Budi Djiwandono, Tommy Djiwandono, Sugiono, dan Prasetyo Hadi.
Gugus Tugas Sinkronisasi ini diketuai oleh Dasco, serta Muzani menjadi wakil, sisanya adalah anggota. Khusus Tommy akan in charge sinkronisasi soal keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani mengatakan kalau mereka ditugaskan untuk mengunjungi kementerian-kementerian yang ada. Hal tersebut guna mempersiapkan proses pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ini adalah tim gugus tugas sinkronisasi pemerintahan Prabowo Gibran, yang diminta Presiden terpilih untuk melakukan sinkronisasi dengan kementerian untuk mempersiapkan proses pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Muzani.
Muzani berharap sinkronisasi berjalan dengan baik. Serta tidak memakan waktu lama.
"Beliau (Prabowo) berharap bahwa proses sinkronisasi ini berjalan baik. Karena beliau ingin pada pemerintahan mendatang tidak memakan waktu terlalu lama untuk proses transisi," kata Muzani usai pertemuan.
"Sehingga komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi bisa terjadi karena pemerintahan yang akan datang ingin cepat pada pelaksanaan program yang merupakan janji kampanye kami pada saat pemilihan umum yang lalu," imbuhnya.
Pentingnya Sinkronisasi
Sri Mulyani menyambut baik kehadiran Gugus Tugas Sinkronisasi ini. Sri Mulyani menilai sinkronisasi penting karena akan terjadi peralihan pemerintah.
"Pagi hari ini Kementerian Keuangan mendapatkan tamu, yaitu gugus tugas sinkronisasi yang diinformasikan seperti yang disampaikan oleh Pak Muzani, dan kami sangat senang dan sangat terbuka untuk terus bersinkronisasi dan bersinergi," kata Sri Mulyani.
"Karena seperti diketahui bahwa Kemenkeu sebagai satu institusi memang memiliki tugas hari ini yang sangat penting, yaitu RAPBN 2025 yang merupakan instrumen sangat penting bagi pemerintahan, termasuk pemerintahan baru di bawah presiden terpilih Bapak Prabowo dan wakil presiden Gibran akan menjalankan program-programnya," lanjut Sri Mulyani.
Sri Mulyani menekankan perlunya koordinasi dan sinkronisasi dalam penyusunan RAPBN 2025. Hal itu agar bisa menampung program pemerintahan baru dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
"Jadi di dalam proses penyusunan RAPBN 2025 tentu diperlukan suatu komunikasi koordinasi dan sinkronisasi agar di dalam RAPBN 2025 bisa menampung aspirasi program-program baru, namun tetap menjaga prinsip-prinsip kehati-hatian kredibilitas dan confidence dari berbagai stakeholder," ujarnya.
Koordinasi Sri Mulyani dan Tim Prabowo sudah berjalan dua bulan terakhir, simak di halaman berikut
Sudah 2 Bulan Saling Komunikasi
Sri Mulyani mengaku sudah banyak berkomunikasi dengan Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Komunikasi itu lantas diformalkan dengan pertemuannya hari ini di Kemenkeu.
"Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, tadi telah disampaikan oleh Pak Muzani, Pak Dasco, bahwa Pak Tommy Djiwandono yang akan in charge, yang akan bertugas untuk bidang ekonomi keuangan," katanya.
"Sehingga selama ini sebetulnya juga sudah banyak komunikasi, namun hari ini menjadi diformalkan sehingga ini akan menjaga komunikasi yang sangat baik sehingga akan fokus pada masalah-masalah yang harus kita tangani bersama," lanjutnya.
Sementara itu, Tommy Djiwandono, yang membidangi keuangan gugus tugas ini, menyebut sinkronisasi sudah berjalan dengan baik. Tommy menyebut sudah berkomunikasi secara intens dengan Kemenkeu sejak dua bulan lalu.
"Bahwa sinkronisasi itu sudah sebenarnya berjalan sangat baik. Untuk itu, saya berterima kasih sekali khususnya kepada Ibu Menteri Keuangan dan rekan-rekannya dan jajaran. Ini kami sudah berhubungan secara intens mungkin dalam 2 bulan terakhir dan hari ini adalah formalisasi dari proses tersebut," ujarnya.
Jokowi Minta Koordinasi Diintensifkan
Sri Mulyani mengungkap kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengetahui adanya pertemuan itu. Jokowi, katanya, meminta pertemuan itu diintensifkan.
"Dan (pertemuan) ini juga sudah diketahui oleh Bapak Presiden Jokowi bahwa akan ada pertemuan dan beliau menyampaikan baik dan terus untuk diintensifkan koordinasi dan komunikasi sehingga ini oleh arahan Bapak Presiden Jokowi dan oleh nanti Bapak Presiden Terpilih Pak Prabowo beliau berdua tentu berkomunikasi terus," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan pihaknya siap untuk terus berkoordinasi untuk menyinkronkan RAPBN 2025. Ia pun menilai sinkronisasi hal yang penting demi keberlanjutan.
"Kami semuanya di Kemenkeu siap untuk menjalankan dan menjaga APBN sebagai instrumen negara yang luar biasa penting bagi pemerintahan untuk bisa menjalankan program secara berkelanjutan," ujarnya.
(eva/dwia)