Respons Usul Projo, PAN Bakal Gelar Karpet Biru Jika Jokowi Mau Gabung

Respons Usul Projo, PAN Bakal Gelar Karpet Biru Jika Jokowi Mau Gabung

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 22 Mei 2024 20:27 WIB
Sekjen PAN Eddy Soeparno. (dok. PAN).
Foto: Sekjen PAN Eddy Soeparno. (dok. PAN).
Jakarta -

Sekjen PAN Eddy Soeparno menanggapi usulan Projo agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan partai nasionalis dan kerakyatan. Eddy menyebut partainya akan menggelar karpet biru jika Jokowi ingin bergabung dengan PAN.

"Jika memang Pak Jokowi hendak bergabung, hendak menjadi bagian dari keluarga PAN, tentu kita akan menggelar karpet biru untuk menyambut beliau di PAN," kata Eddy saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).

Eddy mengatakan partainya sangat terbuka untuk Jokowi bergabung. Menurutnya, Jokowi telah menjadi bagian dari keluarga besar PAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami merasa Pak Jokowi merupakan bagian dari keluarga besar Partai Amanat Nasional dan kami berharap Pak Jokowi pun merasa betah dan merasa nyaman dengan itu," ujarnya.

Kemudian Eddy mengapresiasi kinerja Jokowi selama menjabat sebagai presiden. Dia menilai Jokowi telah memberikan prestasi yang banyak Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Saya kira apa yang dicapai oleh Pak Jokowi selama 10 tahun menjabat sebagai presiden, menurut PAN adalah pencapaian sangat baik, sangat terstruktur, adanya IKN, mampu mengarungi masa-masa sulit khususnya COVID dengan baik," ucap Eddy.

"Jadi kami merasa Pak Jokowi menancapkan prestasi yang sangat baik ketika menjabat sebagai presiden," imbuhnya.

Sebelumnya, Projo NTB mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin partai politik (parpol) setelah lengser dari kursi presiden. Ketum Projo Budi Arie Setiadi menyarankan agar Jokowi bergabung ke partai yang nasionalis dan kerakyatan.

"Pokoknya parpol yang nasionalis dan kerakyatan sesuai Projo," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Budi menjawab pertanyaan parpol mana yang disarankan untuk Jokowi.

Budi lalu ditanya apakah Golkar merupakan partai yang memenuhi kriteria tersebut. Budi menyebutkan bisa saja NasDem, bisa juga PAN.

"Ya apa saja juga bisa. NasDem juga bisa, PAN juga bisa," tutur Budi. Budi menjawab pertanyaan apakah parpol nasionalis dan kerakyatan yang maksud adalah Golkar.

(amw/fas)



Hide Ads