Polemik tak diundangnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rakernas PDIP terus memanas. Kini, muncul narasi hubungan PDIP dan Jokowi end bin wassalam alias berakhir karena polemik tersebut.
Narasi ini muncul lantaran merespons pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat pada Kamis (16/5) yang lalu. Saat itu, Djarot menyebut PDIP tidak akan mengundang Presiden Jokowi.
"Termasuk juga yang akan diundang. Yang jelas, presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa, karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri," kata Djarot, saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini hanya internal PDIP, pesertanya internal PDIP," imbuhnya.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno lantas memberikan analisisnya terkait pernyataan petinggi PDIP tersebut. Menurutnya, ada hubungan yang tidak baik antara PDIP dan Jokowi.
"Saya kira PDIP sudah tak anggap Jokowi sebagai kader lagi. Makanya di beberapa momen penting Jokowi tak diundang. Ini menegaskan hubungan Jokowi dan PDIP end bin wassalam," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Jumat (17/5).
Adi menilai alasan sibuk merupakan hal yang normatif. Menurutnya, alasan itu hanya sekadar menutupi fakta sebenarnya bahwa Jokowi bukan lagi kader PDIP.
"Karena alasan sibuk yang disampaikan Djarot itu alasan normatif, argumen yang sebenarnya untuk menutupi bahwa Jokowi bukan PDIP lagi. Judulnya saja Jokowi tak dipecat. Tapi secara batiniyah PDIP sepertinya sudah mengikhlaskan Jokowi hengkang ke mana pun," ujar dia.
Selain itu, Adi juga meyakini ini sebagai pertanda sulitnya Jokowi dan PDIP bersatu. Titik puncaknya, kata dia, saat Jokowi merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka, maju pilpres.
"Tak diundangnya Jokowi ini menebalkan keyakinan publik bahwa PDIP dan Jokowi sulit disatukan kembali. Titik kulminasinya tentu ketika Jokowi merestui Gibran maju pilpres mendampingi Prabowo. Dari situlah sebenarnya hubungan Jokowi dan PDIP sudah putus," katanya.
Simak bantahan PDIP di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Respons Ahok soal Masuk Kandidat Cagub Jakarta dari PDIP
Senior PDIP Membantah
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno lantas buka suara atas pandangan Adi Prayitno. Dia menilai Jokowi tak diundang karena sekadar jadwal yang tidak pas.
"Yang saya tahu, jadwalnya tidak ketemu. Presiden sibuk dengan jadwal yang mungkin sudah ditentukan jauh-jauh sebelumnya," kata Hendrawan saat dihubungi, Sabtu (18/5/2024).
Dia lantas menyinggung momen Jokowi tak hadir pada HUT PDIP 10 Januari 2024 yang lalu. Dia menyebut saat itu juga muncul isu yang macam-macam terkait hubungan PDIP dan Jokowi.
"Waktu Pak Jokowi tak hadir pada perayaan 10 Januari 2024, juga sama, muncul isu macam-macam," ucapnya.
Meski begitu, dia menyebut Jokowi berapa kali juga pernah menghadiri acara PDIP. "Seingat saya, Pak Jokowi hadir pada acara puncak Bung Karno, 24 Juni 2023 di GBK, dan Rakernas IV di JI-Expo , 29 Septemer-1 Oktober 2023," imbuhnya.
Lantas bagaimana hubungan PDIP dan Jokowi saat ini? Dia menyebut ada perbedaan pilihan dan sikap yang tajam antara Jokowi dan PDIP. Perbedaan itu, kata dia, belum terjembatani.
"Terdapat perbedaan pilihan dan sikap yang tajam, yang belum terjembatani. Saya berharap dalam bingkai ideologi Pancasila dan konstitusi, perbedaan tersebut akan menuju kepada konvergensi dan sinergi kekuatan kebangsaan untuk mencapai cita-cita proklamasi," jelasnya.
(maa/lir)