Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP memastikan tidak akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke acara Rakernas PDIP pada 24-26 Mei 2024. Sebelum tidak diundang, Presiden Jokowi ternyata pernah absen pada 2 acara besar PDIP.
Kepastian tidak diundangnya Presiden Jokowi disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, pada Kamis (16/5) yang lalu. Saat itu, Djarot menyebut Jokowi tak diundang karena sedang sibuk dan menyibukkan diri.
"Termasuk juga yang akan diundang. Yang jelas, presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa, karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Djarot mengatakan Rakernas hanya dihadiri kader internal PDIP. Dia menyebut semua peserta yang hadir merupakan kader PDIP.
"Jadi ini hanya internal PDIP, pesertanya internal PDIP," imbuhnya.
Ternyata, jauh sebelum ini, berdasarkan catatan detikcom, Sabtu (18/5/2024), Jokowi pernah tidak datang pada 2 acara besar PDIP. Kedua acara tersebut yakni HUT PDIP pada Januari 2024 lalu dan HUT Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Simak di halaman berikutnya.
HUT PDIP
PDIP sempat menggelar acara HUT yang ke-51 pada Rabu (10/1/2024) yang lalu. Ada yang berbeda pada HUT itu lantaran tanpa kehadiran Presiden Jokowi.
Tak hanya absen di acara HUT PDIP, Jokowi saat itu bahkan disebut tidak mengirimkan video sambutan. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sempat menyindir ketidakhadiran Jokowi kala itu.
Dia menyindir Jokowi saat tengah menyapa Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang saat itu menyempatkan diri untuk hadir. Megawati mengaku hanya mengundang yang ingin hadir.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan, rahayu. Yang terhormat, Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Profesor Dr KH Ma'ruf Amin, yang bersedia hadir," kata Megawati saat memberi sambutan di Sekolah Partai PDIP, Rabu (10/1/2024).
"Supaya Pak Ma'ruf tahu, mereka ingin diundang, jadi saya undang, Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan yang jadi sahabat saya sejak lama, sebetulnya Pak Basuki Menteri PUPR ingin juga datang, tapi dapat tugas karena hari ini, kemarin juga ada hajatan di Pakualaman, terus Bapak Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Teten Masduki Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Bapak Sandiaga Uno Menteri Kemenparekraf, Ibu Bintang beliau dari Jogja cepet-cepet karena pesawatnya tertunda," lanjut dia.
"Para menteri dari PDIP Pak Pramono Anung, Ibu Risma, Pak Yasonna Laoly, Pak Anas, Pak Hasto Wardoyo, Pak Hendrar Prihadi, hadir juga Tim Pemenangan Nasional, Bapak Arsjad Rasjid, Bapak Gatot Eddy Pramono, Bapak Andi Wijayanto, ini juga minta diundang," sambung Megawati lagi.
Jokowi pun diketahui saat itu tengah berada di luar negeri. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi sudah menyampaikan terlebih dulu bahwa ada agenda ke luar negeri.
"Ya, Pak Presiden Jokowi sejak awal kan menyatakan ada tugas ke luar negeri, ya itu yang dihormati PDI Perjuangan," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
"Apakah itu kebetulan atau tidak? Ya Istana yang menjawab," sambung dia.
HUT Megawati Soekarnoputri
Tak hanya HUT PDIP, Presiden Jokowi juga ternyata tidak tampak saat Megawati Soekarnoputri berulang tahun yang ke-77 tahun. Namun, kali ini sedikit berbeda, Jokowi sempat mengirimkan karangan bunga Lily hingga Baby Breath meski absen.
Presiden Jokowi mengirimkan karangan bunga tersebut langsung ke alamat rumah Megawati di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/1/2024) yang lalu. Terdapat sepucuk surat dari Jokowi untuk Megawati pada karangan bunga tersebut.
"Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri. Dari: Presiden Joko Widodo," tulis pesan di karangan bunga itu.
Namun demikian, Megawati memang tidak mengundang banyak orang pada hari ulang tahunnya tersebut. Megawati hanya merayakan secara sederhana dengan orang-orang terdekatnya.
"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," ujar Sekjen PDIP Hasto Krstiyanto saat itu dalam keterangannya.
(maa/dhn)