Partai Gelora terang-terangan menolak PKS masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Partai Gelora bahkan mengungkit serangan-serangan PKS kepada Prabowo-Gibran.
Penolakan tersebut disampaikan oleh Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik, Minggu (28/4) kemarin. Dia menyinggung pembelahan di PKS hingga narasi-narasi menyerang PKS kepada Prabowo-Gibran.
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," lanjut dia.
Lantas bagaimana sebetulnya dampak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran? Berikut ini kekuatan PKS di DPR RI:
Kekuatan PKS di DPR
PKS sendiri salah satu partai yang dipastikan masuk ke DPR RI setelah lolos ambang batas parlemen 4 persen. PKS bahkan diperkirakan memiliki kursi yang lebih besar dari Partai Demokrat dan PAN yang merupakan partai pengusung Prabowo-Gibran.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memetakan komposisi kursi DPR berdasarkan perolehan suara pemilu masing-masing partai. Berdasarkan simulasi CSIS, PKS diperkirakan mendapatkan 53 kursi DPR RI atau 9,14 persen dari total kursi di DPR RI.
Berikut perolehan kursi partai politik di DPR versi CSIS:
PDIP: 110 kursi
Golkar: 102 kursi
Gerindra: 86 kursi
PKB: 68 kursi
NasDem: 69 kursi
PKS: 53 kursi
Demokrat: 44 kursi
PAN: 48 kursi
Simak juga 'Surya Paloh Sambut Baik Bila PKS Merapat ke Prabowo-Gibran':
(maa/gbr)