Risma soal Masuk Bursa Cagub DKI: Terus Terang Saya Takut

Risma soal Masuk Bursa Cagub DKI: Terus Terang Saya Takut

Maulana Ilhami Fawdi - detikNews
Jumat, 26 Apr 2024 18:01 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma usai graduasi Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).
Mensos Risma. (Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Mensos Tri Rismaharini (Risma) buka suara soal namanya yang masuk bursa Cagub Jakarta dari PDIP. Risma mengaku takut untuk berandai-andai.

Risma mengatakan menjadi kepala daerah cukup berat. Dia menjelaskan ketakutannya mendapatkan amanah sebagai kepala daerah karena suara rakyat adalah suara Tuhan.

"Saya terus terang takut, yang bisa bicara saya mampu atau tidak itu Tuhan, karena suara rakyat itu suara Tuhan," kata Risma usai acara Designer Summit di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risma pun berkaca pengalaman dirinya menjadi Walikota Surabaya yang penuh dengan berbagai tantangan. Dia mengaku takut dan tidak ingin menjadi kepala daerah lagi karena risiko pekerjaan yang berat.

"Saya tidak berani ngomong, bahkan untuk menjadi ingin tidak berani, karena risikonya berat, berat," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Risma mengaku ketakutan terbesarnya adalah tidak memenuhi kewajiban dan harapan masyarakat.

"Itu ngeri lho dan itu serius lho, karena itu saya tidak berani, karena itu mobil saya selalu ada barang makanan karena saya takut kalau rakyat kelaparan dan nanti dia berdoa doa itu tembus, karena itu saya tidak berani," ujarnya.

Risma Teringat Cerita Khalifah

Risma juga teringat kisah khalifah yang berat menjadi pemimpin. Dia mengaku tugas menjadi kepala daerah tak mudah.

"Ada salah satu khalifah yang ditunjuk menjadi pemimpin dia menangis dia tidak senang, kenapa? Karena itu berat," katanya.

Risma juga mengaku takut saat menjabat sebagai Walikota Surabaya. Menurutnya doa dari rakyat miskin dan teraniaya akan dikabulkan oleh Tuhan.

"Saya waktu itu ketakutan jadi Walikota Surabaya kenapa? Karena doa orang yang teraniaya itu bisa tembus," ungkapnya.

Dia pun tak ingin warga Surabaya kelaparan. Karena itu Risma kerap membagikan makanan kepada warga Surabaya.

"Karena itu mobil saya selalu ada barang makanan karena saya takut kalau rakyat kelaparan dan nanti dia berdoa doa itu tembus, karena itu saya tidak berani," ujarnya.

(idn/idn)



Hide Ads