Tentang Ramai Usulan Jokowi Jadi Penasihat Khusus Prabowo-Gibran

Tentang Ramai Usulan Jokowi Jadi Penasihat Khusus Prabowo-Gibran

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Apr 2024 09:00 WIB
Jokowi-Prabowo Kunjungi Pabrik Pindad di Bandung
Prabowo Subianto dan Jokowi saat mengunjungi PT Pindad di Bandung. (Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bahlil Ungkap Hal yang Sama

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya juga mengungkapkan kemungkinan Jokowi menjadi penasihat khusus presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, semua kemungkinan bisa saja terjadi.

"Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional," kata Bahlil kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Bahlil menyebutkan Jokowi tak akan terlibat dalam penyusunan kabinet Prabowo. Jokowi, menurut dia, sudah paham soal penyusunan kabinet hak prerogatif presiden.

"Itu kan hak prerogatif presiden terpilih. Karena Presiden Jokowi itu memberikan, Pak Presiden Jokowi ini kan sudah 2 kali jadi presiden, tahu mana hak prerogatif presiden terpilih mana yang bukan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Bahlil tak menampik pembahasan masa transisi pemerintahan baru sudah menjadi pembahasan. Bahlil menekankan secara garis besar, pemerintahan selanjutnya akan mencerminkan keberlanjutan.

"Karena ini sifatnya berkelanjutan maka program-program 2025 sudah harus mencerminkan tentang visi misi dan program besar dari presiden terpilih. Tapi kan itu akan diputuskan pada saat MK dan penetapan KPU. Jadi jangan kita mendahului apa yang menjadi tugas daripada MK dan KPU. Tapi bahwa ancang-ancang besar, garis besarnya mungkin saja itu sudah dimasukkan," ucapnya.


(rfs/rfs)



Hide Ads