Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat menghadiri agenda berbuka bersama (bukber) dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Bamsoet menilai semua pihak menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik dan berdemokrasi.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, pihak yang 'berseteru' dalam Pemilu dan Pilpres 2024 lalu, baik pihak yang menang ataupun kalah, harus legowo dan kembali merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kehadiran Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berbuka puasa bersama di rumah Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, menunjukkan kematangan Puan sebagai politisi. Puan mampu menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, dengan memisahkan antara kepentingan politik dan pertemanan," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir dalam kesempatan itu antara lain pendiri HIPMI Abdul Latief, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono, Maruarar Sirait, Ketum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari serta pengurus BPP dan BPD HIPMI lainnya.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan kehadiran dirinya dan Puan ke kediaman Rosan dalam rangka buka bersama dan khataman Al-Qur'an, bukan dalam agenda politik. Puan pun hadir karena bersahabat dengan istri Rosan.
"Momentum bulan Ramadan harus dijadikan ruang oleh para politisi untuk berkumpul kembali setelah bertarung pada Pilpres dan Pemilihan anggota legislatif 2024. Jangan pertajam perseteruan di Pemilu yang telah kita lewati. Jadikan Ramadan untuk meluruhkan serta menghapus perseteruan yang ada," kata Bamsoet.
Ketua Umum ARDIN Indonesia dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menegaskan pentingnya komunikasi dalam meredam ketegangan di ranah politik. Komunikasi, merupakan kata kunci guna meredakan ketegangan politik pascapemilu.
"Dalam politik tidak boleh 'baperan'. Kita boleh berseberangan atau berbeda pandangan dalam satu hal. Tetapi, tidak kemudian semua hal lainnya kita jadikan berseberangan juga. Berpolitik lah secukupnya, berteman lah selamanya," jelas Bamsoet.
"Ada saatnya kita bertempur, ada saatnya kita bersatu kembali. Ada saatnya kita bertanding, dan ada saatnya kita bersanding," pungkas Bamsoet
(akd/ega)