2 calon legislatif (caleg) DPR RI dan DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrat yang diduga melakukan politik uang tidak hadir pemanggilan Bawaslu Jakarta Pusat pada Jumat, 8 Maret 2024, kemarin. Bawaslu Jakpus akan memanggil kembali keduanya minggu depan.
Anggota Bawaslu Jakpus, Dimas Triyanto Putro, mengatakan kedua caleg itu yakni caleg DPR RI dari dapil DKI Jakarta 2 dan caleg DPRD DKI Jakarta dari dapil DKI Jakarta 7. Keduanya akan dipanggil ulang minggu depan.
"(Ini) baru (pemanggilan) pertama," kata Dimas kepada wartawan, Sabtu (9/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memastikan, klarifikasi terhadap dua caleg Partai Demokrat yang diduga menggunakan cara-cara yang dilarang Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu untuk memengaruhi pemilih itu tetap akan dilakukan pekan depan. Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Jakpus itu menyatakan jadwal pemanggilan disesuaikan dengan hari libur nasional.
"Pemeriksaan terhadap terlapor direncanakan hari Kamis mendatang, karena ada tanggal merah," ujar dia.
Dimas juga memastikan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan dalam penanganan kasus dugaan politik uang. Tiga lembaga itu tergabungvdalam Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang menangani tindak pidana pemilu.
"Kita harus koordinasi dengan Gakkumdu kan, karena ini persoalannya pidana pemilu. Jadi kita masih terus berkoordinasi juga dengan Gakkumdu, yaitu kepolisian dan kejaksaan. Masih proses," tuturnya.
Demokrat Beri Bantuan Hukum
Bawaslu menerima laporan terhadap caleg DPR RI dan caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrat terkait dugaan politik uang. Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani memastikan Demokrat akan memantau laporan tersebut.
"Jika ada Caleg-caleg Demokrat yang dilaporkan ke Bawaslu, tentu saja akan menjadi perhatian kami. Kami akan terus memonitor. Nantinya akan kami koordinasikan dengan BHPP DPP PD untuk dilakukan pendampingan," kata Kamhar saat dihubungi, Rabu (6/3).
Kamhar memastikan pihaknya kini juga tengah fokus melakukan monitoring terhadap caleg-caleg ataupun dapil-dapil yang berpotensi kehilangan kursi akibat adanya permainan. Dia menyebut untuk sementara pihaknya juga akan memonitor perolehan kursi Demokrat.
"Kami juga tengah fokus melakukan monitoring pada Caleg maupun Dapil yang sedang rawan akibat adanya 'permainan' yang berpotensi hilangnya kursi. Jadi, untuk sementara ini fokusnya pada perolehan kursi, apalagi tak lama lagi juga akan dimulai tahapan Pilkada," ucapnya.
Simak juga Video: Caleg Hanura Gorontalo Bantah Tarik Bantuan Tandon Air Gegara Kalah Suara