Respons NasDem soal Disebut PKS Ada Penggelembungan Suara di Depok-Bekasi

Respons NasDem soal Disebut PKS Ada Penggelembungan Suara di Depok-Bekasi

Adrial akbar - detikNews
Kamis, 07 Mar 2024 11:04 WIB
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Besari atau Tobas.
Taufik Basari atau Tobas. (Adrial Akbar/detikcom)
Jakarta -

PKS menemukan dugaan penggelembungan suara Pemilu 2024 Partai NasDem di Depok dan Bekasi, Jawa Barat. NasDem mengatakan bahwa setiap dugaan permasalahan selalu terjadi di berbagai tempat.

"Oh silakan di, gini, setiap masalah pasti selalu akan terjadi di berbagai tempat ya," ujar Ketua DPP Partai NasDem Taufik Besari atau Tobas di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Tobas mempersilakan PKS memproses temuan penggelembungan suara. NasDem mempersilakan diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya silakan saja diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia.

Juru bicara PKS Ahmad Mabruri sebelumnya menyatakan ada upaya penggelembungan suara di dapil Jawa Barat VI, yakni Kota Depok dan Kota Bekasi. Mabruri menyebut saksi PKS menemukan beberapa kasus penggelembungan suara yang terjadi di beberapa tempat di Kota Depok.

ADVERTISEMENT

"Beberapa contoh kasus penggelembungan suara di beberapa kecamatan Kota Depok dan Kota Bekasi berdasar temuan dari saksi-saksi PPK PKS yang bertugas," ucap Mabruri dalam keterangannya, Rabu (6/3).

"Pertama, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari DPC PKS Sukmajaya dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 4 Maret 2024 mereka menemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari Partai NasDem, yang jumlahnya meningkat dari 7.250 menjadi 9.756 suara atau terjadi penambahan suara 2.506 suara," imbuhnya.

Atas temuan tersebut, Mabruri menyebut saksi PPK PKS meminta agar dilakukan proses penghitungan suara ulang dengan mengacu pada dokumen C-Hasil. Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya suara kembali sesuai dengan penghitungan semula.

Tidak hanya di Sukmajaya, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono, adanya penggelembungan suara Partai NasDem untuk DPR di Kelurahan Kedaung 153, Kelurahan Sawangan Baru 177, dan Kelurahan Pengasinan 250 yang diambil dari suara tidak sah.

Mabruri juga menyebutkan kejadian penggelembungan suara terjadi di Kota Bekasi, tepatnya di Kecamatan Pondok Gede dan Kecamatan Bekasi Barat.

"Berdasarkan laporan dari DPC PKS Pondok Gede dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 2 Maret 2024 ditemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari PAN, yang bertambah hingga 520 suara," tutur Mabruri.

Simak juga 'Respons Bawaslu soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI':

[Gambas:Video 20detik]



(ial/rfs)



Hide Ads