Jokowi: Masih Ada Tahapan Pemilu Sampai Oktober, Perlu Mitigasi Disinformasi

Jokowi: Masih Ada Tahapan Pemilu Sampai Oktober, Perlu Mitigasi Disinformasi

Wildan Noviansah, Eva Safitri - detikNews
Rabu, 28 Feb 2024 10:13 WIB
Presiden Jokowi menghadiri rapim TNI-Polri bersama Prabowo Subianto
Foto: Presiden Jokowi menghadiri rapim TNI-Polri bersama Prabowo Subianto (Wildan/detikcom).
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti masih ada beberapa tahapan Pemilu 2024 sampai Oktober mendatang. Jokowi menekankan perlu langkah proaktif untuk memitigasi disinformasi pemilu.

"Saya ingatkan masih ada beberapa tahapan pemilu sampai Oktober nanti yang perlu langkah-langkah proaktif untuk menetralisir residu-residu politik, untuk memitigasi disinfomasi-disinformasi pemilu," kata Jokowi dalam sambutannya di acara penyerahan pangkat istimewa, di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Penyerahan pangkat ini dilakukan di Rapim TNI-Polri 2024.

Jokowi mengatakan langkah memitigasi disinformasi untuk meminimalisir residu-residu politik. Tak hanya itu, kata Jokowi, hal itu juga dilakukan untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serta menjaga kerukunan, menjaga persatuan kita, sebagai sebuah bangsa dan negara," ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan pemilu. Sehingga, kata Jokowi pemungutan suara dan perhitungan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan, yang telah menjamin ketertiban selama pelaksanaan Pemilu sehingga pemungutan suara, penghitungan suara berlangsung dengan aman dan damai," kata Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi mengakui ada dinamika dan riak-riak kecil. Namun hal itu, kata Jokowi, masih dalam batas wajar dan biasa dalam berdemokrasi.

"Walaupun saya tahu ada sedikit dinamika dan riak riak kecil, itu biasa dan wajar dalam kita berdemokrasi, perbedaan pendapat, perbedaan pilihan itu juga sangat wajar dalam kita berdemokrasi," kata Jokowi.

(whn/dhn)



Hide Ads