Ragam Respons Parpol Usai Jokowi Ingin Jadi Jembatan untuk Semua

Ragam Respons Parpol Usai Jokowi Ingin Jadi Jembatan untuk Semua

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 20 Feb 2024 07:16 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berbincang santai di sela santap pagi bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11). Di sela bersantap pagi keduanya berbincang-bincang dan saling bertukar pikiran mengenai kondisi bangsa yang akhir-akhir ini sempat mengalami permasalahan karena faktor agama. Surya Paloh menegaskan, sebagai anak bangsa kita harus menjunjung tinggi semangat
Ilustrasi foto Jokowi dan Surya Paloh (PANCA SYURKANI/nasdem.id)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketum NasDem, Surya Paloh di Istana, Jakarta. Bagaimana respons sejumlah parpol terkait pertemuan tersebut?

Pertemuan keduanya berlangsung Minggu (18/2) malam. Jokowi sendiri mengaku ingin menjadi jembatan bagi semua pihak terkait pertemuan tersebut.

"Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final kami sampaikan, tapi itu sebetulnya, saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan partai-partai," kata Jokowi di RS Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya lagi apakah menjadi jembatan berarti mengajak NasDem masuk koalisi Prabowo-Gibran yang saat ini unggul versi quick count, Jokowi tidak menjawab. Jokowi menegaskan dirinya ingin menjadi jembatan untuk semuanya.

"Jembatan untuk semuanya, saya ingin jadi jembatan untuk semuanya, kalau urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Respons PKS

Juru Bicara Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) Muhammad Kholid merespons pertemuan tersebut. Kholid menghormati keputusan yang diambil NasDem sebagian partai politik.

"Pertama, kami menghormati setiap langkah partai politik dalam membangun komunikasi politik. Jadi bagi kami, itu kewenangan otonom dari setiap partai politik," kata Kholid kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Kholid menyebut usai Pemilu kemarin partainya optimis mendapat perolehan kenaikan pemilih. Ia menyebut saksi-saksi dari partai masih terus mengawal jalannya penghitungan suara di KPU.

"Kedua, dalam perhitungan sementara Insyaallah kami optimistis suara PKS akan mengalami kenaikan. Kami sedang terus pantau dan kawal suara, saksi-saksi kami sedang bekerja dan berjuang di lapangan memastikan perhitungan berjalan dengan jujur dan adil," ucapnya.

Kholid tak merinci apakah ada komunikasi ke partainya terkait pertemuan Paloh kemarin. Meski demikian, ia tak mempermasalahkan ada atau tidaknya komunikasi.

"Terkait apakah sudah ada komunikasi atau belum. Saya belum dapat informasinya apakah sudah komunikasi atau belum. Kalau pun belum ada komunikasi, saya kira tidak masalah. Itu hak Nasdem yang kita hargai," ujarnya.

Kholid juga merespons pernyataan Presiden Jokowi yang ingin menjembatani semua pihak. Ia mengatakan prioritasnya saat ini mengawal Pemilu berjalan tanpa kecurangan.

"Pengurus, caleg, dan keluarga besar PKS sedang fokus mengawal suara, baik suara pilpres maupun pileg. Jadi itu prioritas kami saat ini," ujar Kholid.

"Kami menginginkan proses pemilu ini berjalan on the track, jujur dan adil. Jika ada kecurangan, harus kita sampaikan dan kita berikan koreksi," sambungnya.

Respons NasDem

NasDem menyebut pertemuan Ketumnya dan Jokowi itu hanya silaturahmi. Dia mengatakan tak ada kaitan dengan rencana sikap gabung koalisi atau oposisi di pemerintahan selanjutnya.

"Pertemuan itu silahturahmi, tidak ada hubungannya dengan koalisi dan oposisi," kata Sekjen NasDem Hermawi Taslim kepada wartawan, Senin (19/2/2024).

Meski begitu, Taslim tak menutup kemungkinan soal rencana bergabung koalisi pemerintahan nantinya. Dia mengaku pihaknya masih hendak melihat hasil rekapitulasi perhitungan manual oleh KPU.

"Sikap NasDem akan ditentukan setelah rekap manual KPU," kata dia.

Simak Video 'Soal Bertemu Paloh, Jokowi: Saya Ingin Jadi Jembatan untuk Semua':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




Hide Ads