3 Alasan PDIP Juara Meski Kehilangan Dukungan Jokowi Versi LSI Denny JA

3 Alasan PDIP Juara Meski Kehilangan Dukungan Jokowi Versi LSI Denny JA

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Feb 2024 17:22 WIB
Ribuan kader PDIP yang tergabung dalam Satgas Cakra Buana dikerahkan dalam HUT PDIP ke-50, di Jakarta, Selasa (10/01/2023). Mereka terlihat semangat dan kompak membawa caping bergambar logo banteng dan nomor urut partai.
Foto Pertunjukkan di HUT ke-50 PDIP (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - PDIP menempati posisi pertama dengan suara 16,82% dalam hitung cepat atau quick count lembaga survei LSI Denny JA. Suara itu diraih PDIP di tengah merenggangnya hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mengapa PDIP tetap juara? Ini pertanyaan penting di saat PDIP kehilangan mata air dukungannya yaitu Pak Jokowi, namun mengapa PDIP tetap juara di 2024. Ada tiga alasan yang kita temukan," kata peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring di YouTube LSI Denny JA, Kamis (15/2/2024).

Adjie awalnya menjelaskan sumbangsih Jokowi dalam perolehan suara PDIP dalam Pemilu 2014 dan 2019. Dia mengatakan ada sumbangan 4 hingga 5% suara PDIP berasal dari simpatisan Jokowi.

"Di pemilu 2014 dan 2019 tambahan suara PDIP itu disumbang oleh ketokohan Pak Jokowi saat itu. Jadi 4-5% itu yang naik, dari 2014 naik ke 18% kemudian naik lagi di 2019 di angka 19% itu sebagian besar disumbang oleh simpatisan atau pendukungnya Pak Jokowi jadi ada kenaikan kurang lebih 4-5%," katanya.

Namun, Adjie mengatakan ada 14% basis loyalis PDIP yang mulai terbentuk sejak Pemilu 2009. Kisaran angka itu terus terjaga hingga Pemilu 2024.

"PDIP itu kalau kita lihat historis pemilu di tahun 2009 ketika mereka jadi oposisi angka perolehan pemilu di angka 14%. Kalau kita menduga maka basis pemilih loyalnya di angka itu 14%," ujar Adjie.

Dia lalu menjelaskan alasan PDIP tetap unggul di Pileg 2024. Pertama, konsisten tren positif PDIP dalam sejumlah survei jelang pemilu.

"Dalam 4 bulan terakhir selalu bersaing dengan Gerindra. Jadi tren dukungan PDIP selalu teratas bersaing dengan Gerindra untuk menjadi juara," ujar Adjie.

Alasan kedua LSI Denny JA melihat kuatnya loyalis pemilih PDIP di lumbung-lumbung suara partai berlogo banteng tersebut. PDIP, kata Adjie, tetap menjadi primadona bagi pemilih wong cilik yang menjadi salah satu basis suara partai tersebut.

"PDIP unggul telak di basis pemilih wong cilik. Hasil exit poll menunjukkan pemilih di bawah 2 juta per bulan base-nya 53,4% ini memang PDIP unggul jauh 17,9%, disusul Golkar 15,4% sama Geridnra 13,3%. Jadi PDIP tetap unggul di basis utamanya. Di wong cilik PDIP masih perkasa," katanya.

Faktor ketiga yang membuat PDIP tetap unggul di Pileg 2024 merujuk pada loyalitas pemilih di sejumlah daerah yang menjadi lumbung suara PDIP seperti Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara. Meski di tiga lokasi itu Prabowo-Gibran unggul di pilpres, namun suara PDIP tetap menang di kategori pileg.

"Kami ambil contoh di tiga wilayah saja namun ini menunjukkan loyalitas pemilih di kandang banteng masih tetap terjaga. Misalnya di Jawa Tengah base-nya 13,9%, PDIP di Jawa Tengah 28,22% walaupun di sana pasangan 02 yng menang namun PDIP masih perkasa. Kemudian di Bali ini PDIP dari hasil qucik count kita masih unggul di Bali, kemudian di Sulawesi Utara PDIP juga masih unggul. Jadi di basis-basis utama PDIP ini mereka masih unggul dan dapat disimpulkan loyalitas PDIP di kandang banteng masih terjaga," pungkas Ardie.

Simak Video 'Quick Count LSI Denny JA: PDIP Unggul di Legislatif dengan 16,8%':

[Gambas:Video 20detik]



(ygs/imk)




Hide Ads