Anggota Kedeputian Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Heru Muzaki, membantah adanya dugaan money politic di sejumlah wilayah. Hal ini menjawab dugaan yang dilontarkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terkait adanya pelanggaran pemilu di masa tenang.
"Memperhatikan bahwa ada konpres dari TKN Prabowo-Gibran kemarin malam jam 23.30 WIB. Kami merasa perlu untuk menanggapi konpers tersebut, terutama poin-poin yang di sampaikan dalam konpers tersebut," kata Heru Muzaki di Media Center Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Heru lalu menyebut ada 3 hal yang menjadi sikap atau tanggapan dari TPN itu sendiri. Salah satunya, membantah seluruh tuduhan, klaim maupun pernyataan oleh TKN mengenai empat kejadian pelanggaran pemilu di masa tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin ada 3 hal yang perlu saya sampaikan, sebagai sikap dan tanggapan dari TPN Ganjar-Mahfud. Pertama, kami membantah seluruh tuduhan, klaim, maupun pernyataan oleh TKN, mengenai empat kejadian, ada kejadian di kabupaten Wonosobo, ada di Kabupaten Wonogiri ada kejadian di Malang, ada kejadian di Jakarta Timur," ujarnya.
"Kami bantah segala tuduhan itu dan kami menegaskan bahwa tidak ada perintah dan ataupun kami tidak pernah mendukung tindakan-tindakan yang mengarah pada money politic, jadi itu posisi TPN," tegasnya.
Heru juga mengimbau jika dinilai ada kecurangan ataupun pelanggaran mengenai pemilu untuk dilaporkan ke Bawaslu.
"Kemudian, selanjutnya kami mengimbau untuk jika merasa ada kecurangan ataupun pelanggaran mengenai pemilu, kami imbau untuk dilaporkan ke Bawaslu, sehingga Bawaslu bisa melakukan penyelidikan melakukan investigasi dan kami juga melakukan investigasi internal juga mengenai hal ini," katanya.
Terakhir, Heru meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menghormati proses penyelidikan yang dilakukan oleh Bawaslu. Ia lalu menyinggung kemungkinan adanya framing yang ditujukan kepada kubunya.
"Kemudian, ketiga, selama menunggu proses penyelidikan dari Bawaslu, kami harap masyarakat masih tetap tenang dan menghormati proses penyelidikan yang sedang atau akan dilakukan oleh Bawaslu, banyak kemungkinan yang akan terjadi, termasuk salah satunya adalah kemungkinan framing," ujarnya.
"Mungkin rekan-rekan masih ingat ada kasus suara coblos di Malaysia, itu kami juga bantah, dan Bawaslu sedang berproses. Namun ini juga kami lihat sebagai tindakan atau semua usaha dugaan, usaha untuk mem-framing, ada kemungkinan kesana," tutupnya.
Simak juga 'Ganjar Bakal Temui Megawati Setelah Nyoblos di Semarang':