Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay, merespons Capres 03 Ganjar Pranowo yang mengajak pendukung Prabowo-Gibran makan bersama saat kunjungan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Saleh mengatakan sikap Ganjar sebagai kedewasaan berdemokrasi.
"Saya mengapresiasi tindakan Ganjar tersebut. Ini adalah simbol kedewasaan berdemokrasi. Perbedaan pandangan dan pilihan politik tidak mesti disikapi dengan marah. Semua harus tertib, tenang, nyaman, dan menggembirakan," ujar Saleh kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Saleh mengatakan sikap Ganjar bisa menjadi teladan bagi semu pihak. Hal ini, kata dia, juga sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo dan Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan seperti ini mesti dilakukan di semua tempat. Tidak hanya di Balikpapan, tetapi juga di seluruh Indonesia. Saya yakin, teladan yang ditampilkan akan dicontoh para pendukung dan anggota masyarakat," kata Saleh.
"Kalau di TKN, kami sudah lama mengajak agar pemilu dilaksanakan secara damai. Kalau pun ada yang tidak suka, menyebar hoaks, dan fitnah, kami dianjurkan untuk sabar. Tidak membalas dan tidak bereaksi negatif," sambungnya.
Ia mengatakan Pemilu hanya hitungan hari, maka sudah semestinya semua pihak untuk mengawalnya secara damai. Menurutnya hal itu bisa dimulai dari masing-masing pasangan calon supaya bisa diikuti oleh pendukungnya.
"Harus dimulai dari paslon. Paslon harus menyampaikan narasi dan orasi secara santun. Tidak menyindir, menyinggung, apalagi menebar kata tidak baik. Ini kuncinya. Mudah disebut, tapi kadang sulit dilaksanakan," katanya.
Adapun momen Ganjar bertemu dengan pendukung Paslon 02 terjadi saat akan makan di rumah makan Terumbu Sultra, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024). Awalnya, pendukung Prabowo itu membentangkan spanduk Prabowo-Gibran saat Ganjar melewati rumah makan tersebut.
Melihat itu, Ganjar pun menghampiri para pendukung Prabowo. Saat didatangi, dua orang laki-laki itu tampak malu dan menutup spanduk, dan dicegah oleh Ganjar.
"Jangan ditutup. Nanti dimarahin loh," ucap Ganjar.
Para pendukung itu pun membentangkan kembali spanduknya. Ganjar lalu menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menyambutnya.
"Terima kasih yang telah menyambut yah," tutur Ganjar sembari tersenyum.
"Iya, Pak," jawab mereka.
Ganjar kemudian mengajak mereka untuk makan bersama. Menurutnya, ini merupakan pilihan yang harus dihormati.
"Inilah pesan damai, dan tidak marah-marah, yah. Yuk ikut makan yuk. Nggak dimarahin Pak Prabowo kok. Nanti kalau dimarahin, aku yang belain. Makan yuk, makan," kata Ganjar kepada mereka.
Namun, dari beberapa pendukung itu, hanya Putra yang mau diajak makan. Putra mengaku terkejut diajak makan oleh Ganjar.
"Tidak nyangka, kirain kan cuma 'say hi' aja gitu," ujarnya.