Kampanye di Manado, Ganjar Cerita soal Pendukungnya Dianiaya di Wonosari

Kampanye di Manado, Ganjar Cerita soal Pendukungnya Dianiaya di Wonosari

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 01 Feb 2024 16:44 WIB
Ganjar Pranowo usai berdialog dengan tokoh agama Gereja Masehi Injili di Minahasa, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (1/2/2024).
Ganjar Pranowo. (Foto: Matius Alfons/detikcom)
Manado - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, cerita soal penganiayaan yang dialami pendukungnya di Wonosari, Jawa Tengah. Ganjar memuji keberanian pendukungnya tersebut melawan intimidasi.

Ganjar sempat bicara soal pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari. Dia mengingatkan masyarakat khususnya di Manado, datang untuk menentukan pilihan.

"Februari kita sudah akan ke TPS, kita semua akan menentukan dari seluruh impian dan harapan dari setiap pemilu yang akan kita lakukan, kita semua yang akan tentukan bukan orang lain," kata Ganjar saat kampanye akbar di lapangan Koni Sario, Manado, Kamis (1/2/2024).

Ganjar kemudian bercerita terkait peristiwa viral di Wonosari saat seorang pendukungnya dianiaya karena membentangkan poster dukungan ke Ganjar-Mahfud. Dia lantas memberi apresiasi kepada Ketua DPRD Gunungkidul yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih yang berada di belakang warga yang dianiaya tersebut.

"Maka kejadian beberapa hari ini yang viral saya sedang mengapresiasi seorang perempuan yang hebat, yang berani mempertahankan harga diri, karena rakya tidak bisa diinjak. Dia adalah kader PDIP terbaik dari Wonosari, Yogyakarta, dia namanya Mbak Endah," ucap Ganjar.

"Yang ketika ada orang mengekspresikan kehendaknya dan kemudian dia diintimidasi bahkan dipukul, si pemimpinnya datang langsung, menghadapi langsung, tidak pernah mundur satu senti pun terhadap harga diri yang dipertahankan," lanjutnya.

Ganjar menyebut itulah suara rakyat. Menurutnya, tak boleh ada ruang demokrasi yang diintervensi dan diinjak oleh penguasa.

"Itu lah suara rakyat dan bagaimana pemimpin dan rakyat bersatu untuk memberikan ruang demokrasi yang sangat terbuka tanpa bisa diintervensi atau diinjak siapapun," ujar dia.

Sebelumnya, seorang warga diduga dianiaya oleh beberapa orang saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gunungkidul. Saat itu pria itu disebut-sebut membawa spanduk yang menyatakan dukungannya ke Ganjar Pranowo.

Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menerangkan kejadian tersebut berlangsung pada saat kunjungan Jokowi ke peresmian Inpres Jalan Daerah Provinsi DIY di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari. (maa/idn)




Hide Ads