Fahri Hamzah Ajak Masyarakat Pilih Jalan Tengah: Mari Gunakan Akal Kita

Fahri Hamzah Ajak Masyarakat Pilih Jalan Tengah: Mari Gunakan Akal Kita

Erika Dyah - detikNews
Senin, 29 Jan 2024 21:46 WIB
Fahri Hamzah saat memimpin konsolidasi Tim Kampanye Daerah (TKD) dan relawan Prabowo-Gibran Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Selasa (16/1/2024). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Foto: Fahri Hamzah saat memimpin konsolidasi Tim Kampanye Daerah (TKD) dan relawan Prabowo-Gibran Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Selasa (16/1/2024). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Jakarta -

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Fahri Hamzah mengajak masyarakat menggunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih presiden pada 14 Februari mendatang. Menurutnya, Indonesia membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa ke depan.

Adapun jalan tengah yang dimaksudnya ialah proses bersatunya Presiden RI Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Ia menilai kedua sosok ini menunjukkan upaya untuk bersatu, tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, serta mendahulukan kepentingan rakyat.

"Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri dalam keterangan tertulis, Senin (29/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.

Ia pun mengajak semua elemen bangsa berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan. Ia berharap impian Indonesia menjadi negara kuat tidak berhenti dalam angan-angan belaka.

ADVERTISEMENT

"Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa," kata Fahri.

"Mari kita gunakan akal kita, siapa pun kalian bahwa insyaallah ini adalah momen bagi sejarah bangsa, sejarah umat kita akan memimpin dunia ini," lanjutnya.

Fahri mengatakan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran memiliki relevansi dengan langkah pemerintah dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara. Dengan demikian, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan.

"Seperti hilirisasi, seperti rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia," jelasnya.

"Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yang melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara super power itu terlihat di depan mata," imbuh Fahri.

Lebih lanjut, Fahri menegaskan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia menilai menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan sehingga setiap keputusan pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani.

"Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa menyejahterakan rakyatnya, itu tidak mungkin kita titipkan kepada negara lain," tegas Fahri.

"Itu butuh intervensi, butuh keberanian memimpin," tambahnya.

(akd/ega)



Hide Ads