"Dalam berbagai kesempatan, kami memberikan arahan kepada para anggota dan pengurus bahwa GAMKI mendukung pembangunan Indonesia Sentris sebagai wujud pemerataan pembangunan," ucap Alan.
"Namun tentang siapa capres dan cawapres yang didukung, kami memberikan kebebasan kepada para anggota, pasti mereka bisa menilai sendiri siapa yang paling tepat untuk melanjutkan pembangunan," sambung Alan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alan menyampaikan, para anggota dan pengurus GAMKI memiliki latar belakang politik yang berbeda-beda. Sehingga secara organisasi, DPP GAMKI menyepakati untuk tidak menyatakan dukungan resmi kepada paslon tertentu.
"Kehadiran TPN Ganjar-Mahfud dalam kegiatan deklarasi yang mencatut nama organisasi GAMKI menjadi polemik di internal kami. Banyak sekali anggota, pengurus, warga Gereja, para Pendeta, bahkan masyarakat umum di berbagai daerah yang resah dan menghubungi kami karena adanya deklarasi tersebut," lanjut Alan.
Menurut Alan Singkali, berdasarkan komunikasi selama ini dengan para pimpinan Gereja di berbagai daerah, sudah terlihat dukungan sebagian besar warga Gereja mengarah ke Capres-Cawapres yang mana.
"Sebagai GAMKI kami tidak perlu menyampaikan arah dukungan mayoritas umat Kristen tersebut. Namun kami menduga dicatutnya nama GAMKI yang merupakan salah satu organisasi Kristen terbesar di Indonesia bertujuan untuk memecah dukungan umat Kristen kepada paslon tertentu. Silakan saja berkampanye, tapi jangan mencatut nama organisasi secara sepihak, ini yang sangat kami sayangkan," pungkas Alan.
(aud/fjp)