Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan presiden dan menteri boleh kampanye dan memihak asal tidak menggunakan fasilitas negara. Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Sarmuji menilai apa yang disampaikan Jokowi secara normatif benar.
"Secara aturan apa yang disampaikan Presiden itu benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada prakteknya selama ini menteri juga kampanye untuk calon yang didukung baik untuk Pileg, Pilkada dan Pilpres dengan aturan tertentu," papar Sarmuji, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).
"Jadi baik secara aturan maupun praktik itu sudah dipahami publik," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarmuji menjelaskan praktik serupa di negara lain bahkan dilakukan secara terbuka.
"Di Amerika bahkan presiden petahana berkampanye untuk calon penggantinya. Barack Obama berkampanye secara terbuka untuk Hillary Clinton," jelas Sarmuji.
"Jadi ini praktik yang wajar secara internasional juga," lanjutnya.
Namun demikian Sarmuji memuji Jokowi yang memilih tidak berkampanye untuk salah satu capres-cawapres.
"Saya justru mengapresiasi sikap Pak Jokowi yang memilih tidak berkampanye untuk capres-cawapres tertentu. Padahal yang sedang berkontestasi salah satunya adalah putra beliau," jelas Sarmuji.
"Tapi beliau berusaha untuk menahan diri mengkampanyekan Prabowo-Gibran. Kalau beliau berkampanye terbuka, dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja beliau yang tinggi pasangan 02 akan lebih mudah untuk menang," pungkasnya.
Simak video 'Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye-Memihak, Kaesang Bilang Ini':