"Disewakan boleh semua kelompok. Misal saya pernah nyewa aula UIN Ciputat, itu semua orang boleh sewa. Saya bahkan bukan acara politik, acaranya dengan mahasiswa alumni PMII, tiba-tiba dibatalkan," ucapnya.
Cak Imin mengatakan bahwa biar masyarakat yang menilai terkait kejadian tersebut. Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
"Biar aja rakyat menilai. Karena kita nggak bisa berbuat apa-apa. Yang melarang mereka, mau buat apa lagi?" tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menanggapi, pencabutan izin acara 'Desak Anies' di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Yogyakarta. Habiburokhman meminta paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tak arogan pakai fasilitas TNI tersebut.
"Paslon AMIN jangan arogan dan memaksa pakai Museum Diponegoro yang jelas-jelas merupakan fasilitas TNI. Jangan karena berstatus paslon pilpres lantas konstitusi sesukanya diabaikan bahkan ditabrak. Apalagi setelah itu diikuti dengan narasi menjadi korban ketidakadilan," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya.
(jbr/dhn)