Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Mahfud Md yang menilai pertanyaan Gibran soal Greenflation sebagai 'recehan'. Budiman menilai paslon nomor urut 3 tidak siap bicara terkait dilema kebijakan.
Budiman mengatakan bahwa kepemimpinan dan pemerintahan bukan sekadar berbicara hal baik dalam visi dan misi. Menurutnya, setiap kebijakan publik akan menimbulkan risiko dan konsekuensi, maka semua pasangan capres dan cawapres harus siap memberi penjelasan kepada publik.
"Bahwa seorang Profesor Mahfud menganggap itu receh, menurut saya, barangkali tim 03 tidak siap untuk diajak berbicara soal dilema-dilema dalam pembuatan kebijakan publik," kata Budiman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan politikus PDIP tersebut menjelaskan bahwa greenflation atau inflasi hijau adalah sebuah istilah baru yang ditemukan para ekonom dan mengacu pada kenaikan harga material akibat transisi ke energi hijau. Alih-alih recehan, Budiman justru menilai greenflation sebagai topik yang mahal.
Budiman menuturkan greenflation hanyalah satu dari sekian banyak dilema yang harus dihadapi saat membuat kebijakan. Menurutnya, proses menuju negara maju akan melahirkan banyak dilema yang juga penting untuk dibicarakan.
"Misalnya, saat kita mengejar kemajuan dengan penerapan teknologi digital seperti artificial intelligence, itu juga tentu akan berpengaruh pada penyiapan skills, keahlian sumber daya manusia Indonesia. Untuk bisa jadi negara maju dengan sumber daya manusia yang maju, kita harus memakan biaya," papar Budiman.
Budiman turut menyinggung dua pasangan lainnya yang berbicara soal kenaikan dana desa. Budiman menilai hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tetap perlu menjelaskan konsekuensinya kepada publik.
"Kalau kampanye hanya sekedar mengumbar janji tapi rakyat tidak dijelaskan konsekuensi-konsekuensinya, maka ini adalah penyesatan. Nah, ini yang kami, pasangan 02, tidak inginkan," tegasnya.
Terkait kampanye, Budiman menegaskan komitmennya untuk menciptakan forum edukasi politik, bukan sekedar janji manis dan pertunjukan yang menghibur.
"Pasangan Prabowo-Gibran, sebagaimana diingatkan oleh Cawapres Gibran dalam debat kemarin itu mengajak kita untuk menghitung ini konsekuensinya ada, apapun ada resikonya, sehingga kita harus bersiap untuk itu," tuturnya.
(eva/dhn)