Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md menceritakan soal kondisi 2014 saat dirinya dan cawapres nomor 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berbeda posisi. Mahfud juga bertanya pendapat Cak Imin soal food estate.
"Pada tahun 2014, kita berada di posisi yang berbeda. Saya menjadi ketua timnya Pak Prabowo. Pak Muhaimin di timnya Pak Jokowi waktu itu. Ada pertanyaan dari Pak Jokowi pada tanggal 5 Juli 2014 kepada Pak Prabowo. Pertanyaannya begini, 'Pak Prabowo saat ini kita dihadapkan dengan bencana ekologis yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan hutan?," kata Mahfud di panggung debat Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Minggu (21/1/2024).
"Laju penggundulan hutan di negara kita tertinggi di dunia. Nah, saat ini situasinya sama dengan tahun 2014. Seperti yang kita diskusikan sejak tadi," lanjut Mahfud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud lalu bertanya ke Cak Imin terkait pendapatnya soal food estate dan penghentian kerusakan hutan yang gagal.
"Apakah Pak Muhaimin setuju bahwa kita telah gagal menghentikan kerusakan hutan dan juga food estate sesuai dengan penilaian WALHI dan Greenpeace?" tanya Mahfud.
Cak Imin lalu membahas soal deforestasi. Menurutnya, kunci kesuksesan penghetian deforestasi adalah penghijauan.
"Yang patut untuk bisa menjadi alat ukur adalah bahwa dari seluruh rencana mengurangi deforestasi itu adalah berapa prestasi untuk melakukan penghijauan atau reforestasi," katanya.
Cak Imin setuju dengan Mahfud terkait solusi masalah ini. "Sampai hari ini saya setuju dengan Pak Mahfud tidak ada keseriusan dan kesungguhan untuk melakukan itu," kata Cak Imin.
Ia kemudian mengungkit soal pangan nasional. Dia mempertanyakan kenapa petani tak dilibatkan dalam masalah ini.
"Bahkan mau menyediakan pangan nasional saja, kenapa tidak melibatkan petani malah juga melakukan penggundulan hutan dan gagal lagi. Karena tidak melibatkan masyarakat adat setempat, juga tidak melibatkan petani bahkan merusak keanekaragaman hayati kita," jelasnya.
Ia lantas menegaskan bahwa ini terkait dengan keberpihakan. Dia mengingatkan agar tak main-main soal ini.
"Sehingga menurut saya ini soal keberpihakan Pak Mahfud. Keberpihakan kepada pembangunan yang berbasis keberlanjutan. Di mana kita tidak akan main-main dengan soal ini. Ini soal nasib generasi," jelasnya.
(rdp/dhn)