Megawati: Kekuasaan itu Enak, tapi Jangan Lupa Daratan

Megawati: Kekuasaan itu Enak, tapi Jangan Lupa Daratan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 19 Jan 2024 11:18 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan refleksi dalam perayaan Natal yang digelar PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds), di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (18/1/2024).
Megawati Soekarnoputri saat perayaan Natal PDIP. (Dok. PDIP)

"Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun kan bukan begitu caranya memperingatkan," kata Megawati lagi.

Ia mengingatkan juga bahwa aparat pemerintahan sebenarnya bagian dari rakyat. Maka itu, Megawati menilai seharusnya jangan pernah menyakiti hati rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, 'Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya'," urai Megawati.

Ia juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak mengorbankan para prajurit dan anggota aparat di bawah untuk berhadapan dengan rakyat biasa.

ADVERTISEMENT

"Saya ngenes karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?" Kata Megawati.

Sementara itu, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan tiga poin dalam sambutannya di perayaan Natal tersebut. Dengan inti utama bahwa di tahun 2024, semua bergotong royong bersama memastikan rakyat menang.

"Ada tiga hal yang perlu dilakukan berlandaskan rasa kasih. Pertama, bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa agar perbedaan Indonesia jadi sumber kekuatan dan perdamaian, bukan sumber perpecahan. Perbedaan jadi energi menjadikan Indonesia raya, jaya dan hebat. Karenanya mari menangkan rakyat di Pemilu 2024," kata Puan.

Kedua, kata Puan, Indonesia membutuhkan garam dan terang, artinya Indonesia butuh hal baik dan positif dalam merawat kerukunan dan etika berbangsa dan bernegara. Maka Puan menilai tak perlu gentar, tak perlu merasa takut, apalagi untuk menyuarakan suara dan pilihan hati kita untuk memenangkan rakyat.

Ketiga, menurut Puan perayaan Natal jadi momen bagi seluruh umat Kristiani menjadi penabur benih semangat gotong royong di hati seluruh rakyat Indonesia. Dengan gotong royong, Indonesia dinilai sebagai negara semua buat semua, bukan negara yang hanya buat suatu golongan dan kelompok saja.

"Maka di Indonesia ini, kita harus jadikan rakyat menang dan rakyat juara. Kita yakin dan kita percaya, kebenaran akan selalu benar. Jadi jangan pernah takut, galau, dan gundah. Kita selalu yakini ketiga hal ini. Buktikan rakyat yang akan menjadi juara," pungkas Puan.


(rfs/imk)



Hide Ads