Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menggelar kampanye bersama kelompok tani, pelaku UMKM, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan generasi muda se-Kabupaten Purbalingga. Ganjar menanyakan kepada peserta kampanye yang hadir menyangkut pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ganjar menanyakan apakah pemberian BLT sudah tepat sasaran. Ganjar pun mendapat jawaban penerima BLT dinilai belum tepat sasaran.
"Menurut panjenengan (Anda) pembagian BLT sudah tepat sasaran belum?" tanya Ganjar kepada warga yang hadir di Hotel Owabong, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum," jawab warga.
Ganjar pun menerima keluhan warga yang menilai penyaluran BLT dianggap pilih kasih. Ganjar menyebut masalah dari penyaluran yang tidak tepat sasaran dapat diselesaikan dengan penyesuaian data.
"Pilih kasih? Ke siapa? Yang pilih kasih siapa? Tuh pilih kasih tidak tepat sasaran. Kenapa problemnya itu? Kalau kita tidak menyelesaikan di sisi ujungnya bapak ibu ya enggak bisa. Ujungnya apa? Data," ungkap Ganjar.
Ganjar menyampaikan persoalan ini akan bisa diatasi melalui program KTP sakti yang digagasnya. Dia mengklaim program KTP sakti ini juga dianggap mudah dicerna oleh seluruh masyarakat.
"Maka saya bilang sudahlah daripada kartunya banyak, jadikan satu aja, KTP saja. Eh saya tidak menduga, waktu tim kita berbicara saya ditanya 'Mas ganjar konsepnya apa agar tepat sasaran?', 'Satu saja, semua perencanaan kita basisnya adalah data. Semakin data baik maka perencanaan makin baik'," tutur Ganjar.
"Di luar dugaan ternyata seluruh indonesia KTP sakti itu paling gampang dicerna oleh mereka karena mereka datanya akan masuk, itu surprise saja buat saya," pungkasnya.
(dnu/dnu)