Tepis Galau Posisi Politik, PD Ungkap Maksud Pidato AHY soal Perubahan

Tepis Galau Posisi Politik, PD Ungkap Maksud Pidato AHY soal Perubahan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 14 Jan 2024 08:06 WIB
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (dok. Pribadi)
Foto: Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (dok. Pribadi)

Pidato AHY

Sebelumnya, AHY dalam pidatonya mengatakan bahwa menerima pertanyaan dari masyarakat saat berkunjung ke beragam daerah. Menurutnya, masyarakat bertanya apakah Demokrat masih tetap memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan usai mendukung calon presiden Prabowo Subianto.

"Muncul pertanyaan dari masyarakat, apakah Demokrat masih bisa memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan. Seraya melanjutkan yang sudah baik. Sementara tidak ada kader Demokrat yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," kata AYH, dalam pidatonya, Jumat (12/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY menyatakan bahwa agenda perubahan dan perbaikan masih dilakukan meski Demokrat saat ini berkoalisi dengan partai pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menyinggung semua koalisi capres ada partai pendukung pemerintah Jokowi.

"Jawabannya tetap bisa dilaksanakan, karena faktanya, hampir di semua koalisi ada unsur pemerintahan, dan unsur di luar pemerintahan, artinya posisi kita sama saja," ucapnya.

ADVERTISEMENT

PD Dianggap Galau Posisi Politik

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai pidato AHY itu terlihat menimbulkan kegalauan, utamanya terkait posisi politik Demokrat.

"Pidato yang terlihat galau. Terutama dari positioning politik Demokrat. Satu sisi Demokrat hati dan fikirannya penuh dengan semangat perubahan, selalu mengambil jarak berseberangan dengan Jokowi, tapi sisi lainnya Demokrat harus berkompromi dengan realitas politik mendukung Prabowo-Gibran yang notabenenya adalah replika politik Jokowi," kata Adi kepada wartawan, Sabtu (13/1).


(lir/jbr)



Hide Ads