Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) membalas Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Panama merangkap Honduras-Kosta Rika-Nikaragua, Sukmo Harsono, soal Anies piknik kurang jauh. Timnas AMIN mengatakan seorang diplomat tak boleh berpihak.
"Dubes Panama yang memberikan komen terhadap debat paslon dan menuduh Anies kurang piknik adalah salah satu bentuk diplomat instan yang tidak memahami tupoksinya sebagai duta besar, tidak pantas memberikan komentar dan berpihak sehingga kesan yang tampilkan adalah cari muka," ucap Jubir Timnas AMIN, M Iqbal, Senin (8/1/2024).
M Iqbal pun menyinggung soal etika diplomat. Menurutnya, diplomat tak boleh berpolitik praktis sesuai Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) nomor 3 tahun 2016 tentang Kode Etik Diplomat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam etika seorang diplomat disebutkan sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri tentang etika diplomat yang beberapa etika yaitu menjaga perilaku dan tutur kata yang baik, sopan dan santun dan tidak melakukan politik praktis," katanya.
"Statement Pak Dubes tidak berkualitas dan tendensius tak beretika dan tidak bisa menjadi contoh teladan bagi diplomat lainnya," katanya.
Menurut M Iqbal, tugas dari Sukmo harusnya bertugas menjadi duta besar di negara penempatan bukan menjadi pengamat dan politisi.
"Dari pada mengomentari debat sebaiknya Pak Dubes menyampaikan kinerja dan prestasinya selama menjadi dubes, agar rakyat tahu kinerjanya," katanya.
Selain itu, politikus PKS pun menyebut Dubes RI untuk Panama kurang memahami soal konteks Anies menyampaikan akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di konstelasi global.
"Pak Dubes Panama kayaknya kurang minum air putih, jadi analisisnya kurang dalam, tidak paham esensi debat, yang dibahas dalam konteks kepemimpinan global adalah bagaimana para paslon menggambarkan perannya masing-masing dan visi membangun hubungan international yang progresif, bukan malah membanggakan kerja Presiden sekarang, harusnya dibanggakan adalah profil kepemimpinan yang sudah pernah ia lakukan (kepada) para paslon," katanya.
Dubes Panama Sebut Anies Piknik Kurang Jauh
Dubes RI untuk Panama merangkap Honduras-Kosta Rika-Nikaragua, Sukmo Harsono, menanggapi capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kepemimpinan global. Sukmo menyebut Anies kurang jauh pikniknya.
"Anies Bawesdan pikniknya kurang jauh, sehingga ujug-ujug ingin menjadi top leader di dunia," kata Sukmo dalam keterangannya, Senin (8/1).
Sukmo mengatakan kepemimpinan Indonesia saat ini dalam tataran internasional berada di posisi penghormatan cukup tinggi. Dia menyebut penghormatan itu baik oleh Amerika maupun negara Eropa dan kawasan Selatan-Selatan.
"Dalam hal kerja sama Selatan-Selatan ini pada dasarnya dilatarbelakangi perjalanan sejarah negara-negara yang memiliki pengalaman pembebasan masyarakat dan bangsa dari sisa-sisa penjajahan, kemiskinan, penindasan dan keterbelakangan," ujarnya.
"Indonesia terus berbagi pengalaman bagaimana bangkit dari berbagai krisis, semisal akibat Covid-19," sambungnya.
Sebab itu, dia menilai Anies gagal paham terkait hubungan internasional. Sukmo lantas mencontohkan peran Indonesia saat G20.
"Keinginan capres Anies ujug-ujug ingin menjadi leader di kepimpinan global menunjukkan gagal paham tentang hubungan internasional," jelasnya.
"Keberhasilan Indonesia sebagai Presidency G20 dengan standar tinggi, keketuan ASEAN yang berhasil dalam membawa ASEAN menjadi mitra penting negara-negara maju," lanjut dia.
Waketum Partai Bulan Bintang non-aktif ini juga mencontohkan pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterima oleh Presiden Ukraina dan Rusia, di saat dalam kondisi perang. Menurutnya, hal itu menjadi bukti Indonesia telah menjadi negara dengan yang memiliki kekuatan kepemimpinan global.
"Dalam krisis di Gaza sikap Indonesia menjadi rujukan bagi negara-negara saat voting mengecam Israel," paparnya.
Simak Video: Keluarga Besar NU Deklarasi Dukung AMIN di Pilpres 2024