Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membantah sindiran capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait Indonesia yang hanya menjadi penonton di forum internasional dan kancah global saat Debat Capres, kemarin (7/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia menjadi salah satu negara penting saat pandemi COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina. Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
"Kepemimpinan G20 itu Indonesia bukan hanya duduk dan diam dan hadir. Kita memimpin, Bapak Presiden datang ke Ukraina, Bapak Presiden datang ke Uni Soviet, ke Rusia, dan kita dihargai. Bentuk penghargaan itu adalah KTT G20 (di Indonesia) sangat berhasil," ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan peran Indonesia di KTT G20 telah membuahkan banyak hasil. melihat pentingnya Indonesia di mata dunia, Jokowi bahkan turut diundang langsung pada pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat. Ia menilai Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya di kancah politik global dan pertemuan APEC di Amerika Serikat.
"Bapak Presiden diundang langsung di Washington dalam pertemuan bilateral," jelas Airlangga.
Ketum Golkar ini pun menambahkan, keputusan G20 juga banyak diadopsi pada pertemuan APEC di Bangkok, Thailand pasca-KTT G20 di Indonesia. Menurutnya, capaian ini cukup menjadi bukti Indonesia bukan hanya negara penonton di kancah politik global.
"Kepemimpinan Indonesia itu luar biasa. Indonesia adalah negara di selatan yang dianggap leader dari global south," ucapnya.
Seperti diketahui, saat Debat Capres kemarin, Anies menyebut Indonesia saat ini hanya menjadi penonton di konstelasi global. Ia pun menjanjikan akan mengembalikan posisi Indonesia sebagai pelaku utama penentu arah perdamaian di kancah global jika nantinya terpilih sebagai presiden.
"Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia. Bukan hanya hadir dalam forum-forum, tapi hadir mewarnai, hadir serius memperjuangkan manat termasuk amanat terpenting menghapuskan penjajahan di muka bumi," papar Anies.
(akn/ega)