Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai debat Pilpres ketiga kemarin tidak mendidik. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni, menilai debat tersebut jelas jadi ajang menyudutkan Prabowo Subianto.
"Saya setuju dengan Pak Jokowi, debat kemarin malam tidak mendidik. Apalagi terang benderang di mata paslon no 1 dan 3 main keroyokan demi menyudutkan Pak Prabowo. 2 lawan 1," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Senin (8/1/2024).
Menurut Raja, tak semestinya capres memainkan strategi menyudutkan. Raja yakin rakyat Indonesia cerdas menentukan pilihannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang relatif muda mestinya malu memperlakukan Pak Prabowo seperti itu. Tapi ambisi jahat, nampaknya, telah menyatukan mereka. Insyaallah, rakyat tidak akan tertipu," kata Sekjen PSI ini.
Presiden Jokowi menilai debat ketiga Pilpres 2024 kemarin hanya terlihat adanya saling serang antarcapres. Jokowi tak masalah adanya saling serang tersebut, asalkan menyangkut visi dan kebijakan.
"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).
Jokowi mengatakan serangan bukan untuk saling menjatuhkan secara personal. Dia menilai debat seperti itu tidak mengedukasi.
"Saya kira akan banyak yang kecewa. Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya.
Simak juga Video 'TKN Klaim Prabowo Bakal Kuasai Materi Debat: Tak Ada Persiapan Khusus':