Isu-isu Panas dari 3 Kubu Jelang Debat Anies-Prabowo-Ganjar

Isu-isu Panas dari 3 Kubu Jelang Debat Anies-Prabowo-Ganjar

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 07 Jan 2024 12:34 WIB
Potret Kostum Khas Capres-Cawapres di Debat Perdana
Anies Baswedan, Prabowo Subinaton, dan Ganjar Pranowo. (Pradita Utama/detikcom)

Tim Ganjar Pranowo

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku siap menghadapi debat ketiga Pilpres 2024. Meski debat ketiga bertema tentang pertahanan, Ganjar meyakini dirinya mampu menguasai debat tersebut.

"Saya sangat optimis," kata Ganjar di Lapangan Bangsalan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar tak sepakat jika tema debat ketiga disebut dinilai lebih menguntungkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan. Ganjar lalu menyoroti kebijakan pembelian pesawat bekas yang dilakukan Prabowo sebagai Menhan.

"Kalau soal menguasai debat keputusannya sesuai tidak? Kan kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan kita, tapi belinya pesawat bekas, nggak ada," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ganjar mengatakan jika debat ketiga sudah dipersiapkan dengan baik olehnya. Dia pun mengaku mendapat banyak masukan terkait pertahanan.

"Jadi banyak masukan dari Komisi I ada problem pertahanan, alutsista, ada problem organisasi dunia yang kita ikuti mungkin ASEAN, PBB, kita di G20, di G7, ini contoh-contoh ya," ungkapnya.

Senada dengan Ganjar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti perbedaan antara Ganjar dengan Prabowo Subianto, soal belanja alutsista. Menurutnya, Ganjar mengedepankan kemampuan anak bangsa dalam belanja alutsista, sementara Prabowo memilih menambah utang sebesar Rp 386 triliun.

"Memang ada contrasting antara Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Misalnya dalam pengadaan alutsista, Pak Ganjar Pranowo lebih nengedepankan kemampuan anak-anak bangsa untuk menguasai ilmu pengetahuan, research dan inovasi dan mengembangkan konsepsi pertahanan negara yang menjadikan rakyat sebagi kekuatan terpenting sehingga industri pertahanan akan dibangun dengan memaksimalkan kemandirian dari seluruh kemampuan anak-anak bangsa, khususnya anak-anak muda untuk menguasai teknologi masa depan yang berkaitan dengan pertahanan," kata Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).

"Sementara Pak Prabowo di tengah persoalan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, lebih memilih untuk menambah pinjaman luar negeri sebesar Rp 386 triliun rupiah untuk beli alutsista," imbuhnya.

Hasto mengatakan Ganjar berdikari dari anak bangsa untuk pengadaan alutsista. Dia menyebut Prabowo membeli dengan utang luar negeri.

"Dan ini kalau Pak Ganjar untuk alutsista berdikari dari anak-anak bangsa, kalau Pak Prabowo membeli dengan utang luar negeri. Itu yang membedakan," ucapnya.

Hasto mengatakan Ganjar mendorong keterlibatan prajurit TNI agar dapat menggunakan alutsista dalam berbagai persoalan menjaga perdamaian dunia. Dia menyebut Prabowo justru memilih membeli alutsista bekas.

"Kalau Pak Ganjar akan mendorong karena rasa cintanya kepada prajurit-prajurit TNI agar dapat menggunakan alutsista yang mutakhir sebagaimana dilakukan pada masa Bung Karno dengan cara pandang geopolitik, dengan melibatkan Indonesia di dalam berbagai persoalan-persoalan menjaga perdamaian dunia, Pak Prabowo dengan membeli alutsista bekas," ujarnya.


(rfs/imk)



Hide Ads