Cak Imin Soroti Impor Kebutuhan Pokok: Kita Slepet Supaya Tak Impor Lagi

Cak Imin Soroti Impor Kebutuhan Pokok: Kita Slepet Supaya Tak Impor Lagi

Kurniawan Fadilah - detikNews
Rabu, 03 Jan 2024 14:07 WIB
Cak Imin dalam acara Nitip Gus bersama kelompok petani di Kabupaten Bandung.
Cak Imin usai acara Nitip Gus bersama kelompok petani di Kabupaten Bandung. (Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan kelompok petani di Kabupaten Bandung. Dalam kesempatan ini, Cak Imin menegaskan kebutuhan pangan menjadi pertahanan utama sebuah negara.

"Menurut kami berdua, pertahanan yang sesungguhnya adalah pangan, pertahanan yang sesungguhnya adalah kemampuan para petani untuk memproduksi itu (pangan)," kata Cak Imin dalam acara Nitip Gus bersama kelompok petani di Kabupaten Bandung, Rabu (3/1/2024).

Cak Imin lalu menyoroti kebutuhan pangan saat ini yang masih bergantung pada impor. Dia prihatin impor masih terus berjalan, padahal Indonesia memiliki kemampuan memproduksi bahan pokok sendiri. Ketua PKB ini lantas mengatakan akan slepet pihak yang masih hobi impor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh kebutuhan pangan kita masih menggantungkan bukan pada produksi kita sendiri tapi masih menggantungkan dari impor negara lain. Nah ini yang hobi impor ini yang pertama kali harus kita slepet supaya nggak impor lagi," ucap Cak Imin.

"Yang memprihatinkan lagi adalah, kita mampu memproduksi padi beras dengan sangat baik, tapi setiap tahun kita masih mengimpor dengan jumlah yang cukup besar, dan yang paling mengkhawatirkan lagi adalah ada yang hobi impor memang, ketika panen pun tetap melaksanakan impor," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Cak Imin pun meyakini ada pihak yang memanfaatkan kegiatan impor pemenuhan kebutuhan pangan ini. Menurutnya, aktivitas impor ini membuat petani menderita dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang.

"Tata niaga ini juga dirusak oleh kepentingan para pemain termasuk importir, para pemain yang mengisi ruang tengah antara produksi pertanian dengan pasar atau konsumen," ungkap Cak Imin.

"Di wilayah produksi dibiarkan, para petani menderita, saya kira lebih dari 10 tahun ya menderita ini ya? Pupuk sulit, Ini menjadi fakta yang jauh hari sudah terjadi. Jadi jauh sebelum perang Ukraina kita sudah punya masalah pupuk sebetulnya," sambungnya.

Cak Imin menilai petani Indonesia telah bekerja keras untuk mengabdi kepada negara dengan menyediakan bahan pokok. Dia mengungkap tidak sedikit petani yang tidak mendapat keuntungan atau bahkan malah rugi.

"Bahkan saya cenderung berani menyimpulkan petani ini bekerja keras hanya untuk mengabdi. Sebagian kalau mau jujur, impas atau malah rugi? Saya ketemu beberapa petani, kalau toh impas itu tenaga nggak dihitung sebagai ongkos produksi kan. Nah alhamdulillah petaninya sabar-sabar, sehingga pemerintahannya keenakan tidurnya," tuturnya.

Simak juga 'Cak Imin Setuju Pemberian Bansos Ditunda hingga Pemilu Usai':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/eva)



Hide Ads