Saat Anies dan Sandi Bicara Lembaran Lama

Saat Anies dan Sandi Bicara Lembaran Lama

Dwi Rahmawati, M Fardan - detikNews
Rabu, 27 Des 2023 08:05 WIB
Sandiaga Uno bersama Anies Baswedan
Foto ilustrasi: Sandiaga Uno bersama Anies Baswedan. (Dok Twitter Sandiaga Uno).).

Kata Sandiaga yang tak ingin perpecahan

Dimintai komentar soal masa-masa kerja bersama Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta yang diulas Anies belakangan ini, Sandiaga memilih berhati-hati memberi pernyataan. Sandiaga menyebut hal itu adalah lembaran lama yang tidak perlu diungkit.

"Saya tidak ingin membuka lagi lembaran lama, sekarang kita fokusnya ke depan. Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga fokusnya tidak melihat yang ke belakang karena yang belakang-belakang biarlah menjadi kenangan, kenangan indah," kata Sandiaga di TMII, Jakarta Timur, Selasa (26/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga menyebut dirinya pernah berjuang dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Kemudian kini dia dia berjuang bersama Ganjar Pranowo. Dia menilai hal itu bentuk meningkatkan persatuan.

"Saya kan pernah berjuang sama Pak Anies. Saya juga pernah berjuang sama Pak Prabowo, sekarang saya berjuang bersama Pak Ganjar untuk meningkatkan persatuan kita," tuturnya.

ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam jumpa wartawan akhir tahun di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Jumat (22/12/2023).Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam jumpa wartawan akhir tahun di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: Weka Kanaka/detikcom

Sandiaga lantas meminta agar tidak lagi mengungkit lembaran lama. Dia khawatir akan menimbulkan perpecahan.

"Jangan kita membuka lembaran lama yang mudah-mudahan lembaran lama itu indah. Namun, kalau diungkit-ungkit nanti bisa menimbulkan perpecahan, polemik, dan sebagainya," jelasnya.

Sandiaga menyebut keputusan saat itu sudah dipertimbangkan dengan matang dan berat hati. Ia mengatakan sebagai kader partai dirinya juga taat kepada aturan ketua umum.

"Jadi saya tidak ingin memperpanjang polemik tersebut. Semuanya sudah dibahas, itu juga merupakan putusan yang saat itu, saya ambil dengan penuh pertimbangan dan berat hati. Tapi itu adalah tugas dari Pak Prabowo saat itu dan sebagai kader partai saat itu harus mengikuti proses di dalam kontestasi demokrasi di 2019," tutur Sandiaga.

Sandiaga mengatakan kini semua pihak harus membuka lembaran baru. Sandiaga menegaskan jika peristiwa itu sudah lama terjadi dan kini semuanya berjalan baik.

"Sudah move on banget, dan sudah 5 tahun gitu, sudah. Dan kita semua happy-happy kok sekarang," imbuhnya.


(dnu/dnu)



Hide Ads