Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, ditanya soal sikapnya terhadap penggunaan ganja untuk kepentingan medis. Anies menjawab menggunakan aspek kedaruratan penggunaan ganja medis.
Pembahasan ini terjadi dalam acara Desak Anies, disiarkan kanal YouTube Total Politik, Sabtu (23/12/2023). Anies juga mengabarkan tema perbincangan soal 'ganja medis' ini di Instastory akunnya.
Salah satu penanya bernama Patra Gumala. Dia menyebut nama ibu-ibu bernama Dwi Pertiwi, Nafiah Muharyanti, Santi Warastuti, yakni nama-nama penggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk legalisasi ganja medis. MK menolak uji materi UU Narkotika yang diajukan mereka itu. Patra Gumala melanjutkan pertanyaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pengin tahu sikap politik bapak terhadap tanaman ganja, kebutuhan untuk medis, seperti apa, Pak?" tanya Patra.
Anies menjawab, pertama-tama sikap poitik Anies adalah menghormati putusan pengadilan. Bila pengadilan sudah memutuskan menolak legalisasi ganja, maka semua harus patuh. Lantas bagaimana pandangan Anies sendiri soal ganja medis?
"Sering kali ketika berbicara ganja itu untuk rekreasional, padahal ada juga unsur medicine. Seperti juga ketika pakai narkotik ya, untuk pengobatan itu juga dikerjakan," jawab Anies.
Anies akan merujuk pada ilmu pengetahuan atau sains. Bila kaum ilmuwan menyatakan tak ada obat lain selain ganja untuk menyembuhkan suatu penyakit, maka itu dapat membenarkan pemakaian ganja medis.
"Kalau saya pribadi, saya akan merujuk ke para ahli bidang medicine. Apabila para ahli bidang medicine menyatakan bahwa tidak ada obat yang lain untuk menyelamatkan, maka satu-satunya yang bisa dilakukan di situ, maka itu unsurnya unsur darurat. Karena, tidak ada obat-obat lain yang bisa dipakai untuk menyembuhkan," kata dia.
"Kalau scientist menyatakan bahwa this is the only option dan tidak ada opsi yang lain, maka untuk menyelamatkan si pasien, itu bisa dipakai. Itu pandangan pribadi saya," kata Anies.
Simak juga Video: Ragam Reaksi soal Pertanyaan SGIE Gibran yang Buat Cak Imin Tak Paham