Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik pembangunan jalan tol yang tak bisa dinikmati oleh tukang becak. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan tukang becak sudah memiliki jalannya tersendiri, justru menurutnya, jika masuk ke jalan tol, becak bisa kalang kabut,
"Kalau urusan jalan tol memang bukan untuk tukang becak. Kalau tukang becak ada jalannya sendiri yang disediakan. Kalau tol bukan untuk tukang becak. Kalau tukang becak masuk ke jalan tol malah jadi kalang kabut itu, kacau," kata Ma'ruf, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2023).
Menurutnya, jalan tol bukan diperuntukkan untuk becak karena becak sudah memiliki jalan tersendiri. Selain itu menurutnya tidak semua daerah membolehkan becak melewati jalan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira sudah jelas ya, memang bukan untuk tukang becak itu, tukang becak ada jalannya sendiri, bahkan tidak semua daerah boleh dilalui oleh becak kan," kata Ma'ruf.
Sementara itu, menurutnya jalan tol diperuntukan untuk mengantisipasi kemacetan, meski ada beberapa jalan tetap harus ditata. Menurutnya penataan transportasi dan jalan masih harus terus berjalan pada pemerintahan berikutnya.
"Nah itu akan terus nanti, tentu tidak cukup 1 periode, 2 periode ya, itu terus akan terus penataan transportasi ya saya kira terus berjalan," katanya.
Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik pembangunan jalan tol. Cak Imin menyebut jalan tol hanya bisa dinikmati pengguna kendaraan mobil.
"Ke mana-mana transportasi publik, transportasi umum, harus murah dan enak. Ini kan yang dibangun jalan tol, ya enak bagi yang punya mobil," ucap Cak Imin saat kampanye di Kabupaten Bekasi, Senin (18/12).
Cak Imin menyebut pembangunan harus dibuat secara merata tidak hanya fokus pada satu sektor. Dia pun bercerita sempat mendapat keluhan dari tukang becak yang tidak bisa menikmati pembangunan tol.
"Kemarin saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang 'saya bayar pajak, pajaknya dibikin bangun tol, lah kok saya nggak bisa menikmati tol'. Ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan itu namanya," ujar Cak Imin.
(yld/imk)