Hanggoro juga menyebut ada perpindahan responden yang puas dengan Jokowi ke Gerindra. Dia kemudian menjabarkan elektabilitas Gerindra dari Juni hingga November.
"Kemudian pindahnya puas terhadap Jokowi ke Gerindra. Kalau tadi PDIP menurun puas terhadap kinerja Jokowi, justru terbaliknya pada Gerindra. Gerindra yang pada pemilih Jokowi yang puas ada 79,1%, dari yang puas ini pada bulan Juni yang lalu Gerindra hanya mendapatkan 9,4%, namun pada Agsutus meningkat menjadi 14,7% dan November ini justru semakin meningkat menjadi 21,7%," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pemilih yang puas terhadap kinerja presiden ini semakin besar pilihannya ke Gerindra dibandingkan dua survei sebelumnya," imbuhnya.
Alasan lain elektabilitas Gerindra naik disebutnya karena faktor personal Prabowo Subianto. Dia menyebut Prabowo sebagai capres dan ketum partai mempengaruhi elektabilitas Gerindra.
"Tak kalah pentingnya faktor personal Prabowo juga mempengaruhi Gerindra yang meningkat dibandingkan dengan PDIP yang menurun. Kita ketahui bahwa Prabowo selain capres juga sebagai ketua partai, dan ini memberikan dampak elektoral kepada Partai Gerindra," lanjutnya.
(lir/gbr)