Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Bestari Barus blak-blakan bercerita awal mula Anies dan Cak Imin berduet di Pilpres 2024. Bestari mengungkap masuknya PKB bersamaan dengan ultimatum dari Demokrat mengenai waktu deklarasi. Bagaimana ceritanya?
Bestari mengatakan PKB bergabung ke Koalisi Perubahan sangat cepat. Hal itu, kata Bestari, berbarengan dengan ultimatum Demokrat yang bila pada 3 September belum juga ada deklarasi, maka Demokrat akan pamit.
"Kemudian berganti pasangan itu, masuklah PKB yang secara cepat dideklarasikan di Surabaya pada tanggal 2, mengingat ultimatumnya (Demokrat) kalau tanggal 3 tidak dicalonkan maka kami pamit," kata Bestari, dalam acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, kata Bestari, NasDem memutuskan untuk mempercepat deklarasi. Saat itu, kata Bestari, yang disepakati bahwa Anies lah capresnya.
"Ya sudah kita percepat saja tanggal 2, itu tidak melanggar karena perjanjiannya adalah yang penting presidennya Anies, wapresnya terserah Pak Anies, jadi tidak ada yang dilanggar," ujarnya.
Tak berhenti di situ, Bestari mengungkap muncul anggapan-anggapan yang membawa-bawa Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Bestari menyebut ada beberapa pihak yang menganggap Surya Paloh telah melakukan 'prank' karena tidak pasti mengusung Anies sebagai capres.
"Berjalan kemudian tetap saja dia seperti disampaikan ada beberapa nama yang merasa ini tetap adalah tetap prank, Bang Surya partai NasDem sedang memprank rakyat Indonesia dan tetap tidak percaya Anies akan dicalonkan," ujarnya.
Namun, kata Bestari semua itu telah dilalui. Dia menyebut Anies-Cak Imin akhirnya mendaftar pertama di KPU sebagai pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024.
"Tibalah saatnya singkat cerita kemudian setelah deklarasi, tiba masanya hari pertama langsung mendaftar," ujar Bestari.