Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait elektabilitas capres-cawapres yang yang menunjukkan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md berada di posisi terbawah yakni di angka 15,3%. Juru bicara Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Wijayanto menyebut survei tidak bisa dijadikan kesimpulan.
"Ada perbedaan hasil antara survei satu dengan survei yang lain, yang keluar berturut-turut dalam waktu satu bulan ini, defiasi itu yang membuat kami juga harus secara cermat memahami mengapa telah terjadi perbedaan angka di kategori-kategori yang sama," kata Andi dalam Jumpa Pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
"Pada dasarnya Pemilu 2024 masih sangat-sangat terbuka tidak bisa dibuat satu kesimpulan yang bulat siapa yang akan cenderung paling unggul di Pemilu 2024 karena ada diferensiasi antara satu survei dengan satu survei lainnya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menuebut survei yang ada saat ini masih tetap akan dipantau oleh TPN. Termasuk hasil survei dari Litbang Kompas.
"Nah, itu sedang kami teropong secara lebih dalam sehingga bisa secara objektif dengan menggunakan data-data survei, termasuk Kompas yang rilis pada hari ini untuk membantu kami mempertajam strategi ke depan," tuturnya.
Selain itu, Jubir TPN lainnya, Aryo Seno Baskoro menambahkan bahwa hasil survei yang keluar secara keseluruhan tidak menunjukkan adanya satu putaran. Sehingga menurutnya, Ganjar-Mahfud itu masih berpeluang besar menang.
"Jadi hari ini kalau terkait dengan survei angkanya kita baca, sebenarnya kesimpulannya satu, belum ada yang satu putaran. Nggak ada yang satu putaran, nggak ada yang bisa mengklaim satu putaran dari hasil bacaan survei kita," kata Seno.
"Maka sekarang seperti yang disampaikan Mas Andi, the game still on, pertandingannya masih berjalan. Ibarat pertandingan bola ini bahkan belum pertengahan babak, jadi masih starting beberapa menit awal. Sehingga peluang mencetak goal bagi setiap pihak itu masih sangat terbuka, debat juga belum mulai, masih ada lima kali debat dan kami yakin bahwa peluang untuk rebound bagi semua orang, semua kandidat itu masih sangat terbuka. Peluang untuk Mas Ganjar-Mahfud menang bahkan satu putaran masih terbuka dan kami yakin itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait elektabilitas capres-cawapres yang bakal berlaga di Pemilu 2024. Dalam hasil survei itu, jumlah pemilih bimbang atau undecided voters mencapai 28,7 persen. Mengapa jumlahnya masih besar?
Adapun survei ini dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95% dan margin of error penelitian +-2,65%.
Hasil survei itu menunjukkan Prabowo-Gibran meraih 39,3% suara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 15,3%. Sedangkan 28,7% masih bimbang.
Dijelaskan bahwa jumlah pemilih bimbang ini meningkat. Jumlah ini masih besar padahal pemilu tinggal dua bulan lagi.
"Di luar dinamika elektabilitas capres dan cawapres, survei juga menangkap dinamika pemilih bimbang yang kian meningkat. Jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres, yang mencapai angka 28,7 persen, terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi," bunyi penjelasan Litbang Kompas seperti dilihat detikcom, Senin (11/12).
Simak Video 'Ganjar Ingin Pajak Dikelola Langsung di Bawah Presiden, Bukan Dirjen':