Ganjar Ingin Pajak Diurus Lembaga Langsung di Bawah Presiden, Bukan Dirjen

Ganjar Ingin Pajak Diurus Lembaga Langsung di Bawah Presiden, Bukan Dirjen

Dwi Rahmawati - detikNews
Senin, 11 Des 2023 17:55 WIB
Ganjar Pranowo (Dwi/detikcom)
Foto: Ganjar Pranowo (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyoroti sistem perpajakan di Indonesia yang masih rumit. Dia ingin penerimaan pendapatan pajak dan bukan pajak berada langsung di lembaga yang langsung dibawahi oleh Presiden.

"Saya tulis ini, pajak ruwet coba bikin pajak simpel, pasti orang akan mau apa digitalisasi dan yang kedua misalnya omongkan sekarang rasanya urusan penerimaan negara, pajak dan bukan pajak itu tidak lagi itu diurusi oleh Dirjen, itu diurusi oleh lembaga di bawah Presiden langsung," kata Ganjar di acara 'Dialog Apindo Capres 2024', di Ballroom Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).

Sebagai informasi, pajak saat ini diurus oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yang ada di Kementerian Keuangan. Ditjen Pajak dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mengatakan selama ini dirinya menjadi tokoh yang lantang berteriak soal tax amnesty. Dia juga bicara soal pajak yang bikin cemas.

"Saya orang yang pernah berteriak sangat keras ketika tax amnesty diberikan dan setelah itu mau Pilpres dan kemudian ada orang pakai baju kaus kemudian ketuk-ketuk rumah nagih pajak dan ini menimbulkan kecemasan," tutur Ganjar.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pengusaha saat ini memiliki ketakutan untuk menjadi target pajak berkali-kali. Dia mengatakan harus ada optimalisasi pajak.

"Kalau kita meningkatkan rasio sebenarnya saya ini tanya sama kawan-kawan pengusaha ketakutan kawan-kawan pengusaha apa? 'Ketakutan saya itu ya disembelih, kami menjadi objek dan ditembaki berkali-kali'," tutur Ganjar.

"Maka kalau kita bicara optimalisasinya adalah berapa yang punya NPWP, NPWP dulu aja deh, berapa yang bayar dan berapa yang menuliskan SPT," imbuhnya.

(dwr/haf)



Hide Ads