KPU Buka Suara soal Format Debat Cawapres yang Jadi Sorotan

KPU Buka Suara soal Format Debat Cawapres yang Jadi Sorotan

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 04 Des 2023 07:16 WIB
Komisioner KPU RI August Mellaz
Komisioner KPU August Mellaz (Foto: dok. istimewa)

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku terkejut dengan format berbeda di debat cawapres. Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyebut beda format debat cawapres ini bermula dari usulan kubu Anies Baswedan.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad H. Wibowo, merespons keterkejutan Anies yang menyebut beda format debat cawapres belum dibicarakan bersama. Menurut Dradjad, narasi dan persepsi yang berkembang kemudian menjadi liar dengan pihaknya menjadi tertuduh yang mengusulkan beda format debat cawapres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seolah-olah hal itu dilakukan untuk memberi keuntungan kepada pak Prabowo, dan lebih khusus lagi kepada Mas Gibran," kata Dradjad dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (3/12).

Dradjad tidak ingin apa yang disebutnya sebagai fitnah terhadap kubu Prabowo-Gibran terus berlarut-larut. Dradjad kemudian membeberkan hasil rapat/diskusi KPU dengan perwakilan ketiga paslon di kantor KPU pada 29 November 2023.

ADVERTISEMENT

Respons Timnas AMIN

Timnas AMIN buka suara soal format debat cawapres. Co-Kapten Timnas AMIN Nihayatul Wafiroh mengatakan saat itu pihaknya menyampaikan ide capres-cawapres selalu dihadirkan dalam rangkaian debat, bukan menghilangkan debat khusus cawapres.

"Dalam pertemuan FGD oleh KPU di 29 November 2023, Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres," kata Nihayatul, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12).

Dia mengatakan FGD terjadi format debat digelar di KPU pada Rabu (29/11). Nihayatul mengatakan mencatat usulan dari kubu Prabowo-Gibran soal format debat yang hanya berupa paparan dan pendalaman dokumen visi misi.

"Ini berarti format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan. Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," ucapnya.


(fas/knv)



Hide Ads