Dialog Kebangsaan di Banten, Mahfud Md: Umat Islam Tak Boleh Jauhi Negara

Dialog Kebangsaan di Banten, Mahfud Md: Umat Islam Tak Boleh Jauhi Negara

Bahtiar Rifa'i, Aris Rivaldo - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 15:00 WIB
Halaqoh kebangsaan Cawapres Mahfud MD bersama Mathlaul Anwar Lidahdatil Ulama
Foto: Halaqoh kebangsaan Cawapres Mahfud MD bersama Mathla'ul Anwar Lidahdatil Ulama. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)
Jakarta -

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, ceramah kebangsaan di Mathla'ul Anwar Lidahdatil Ulama, Menes, Pandeglang. Di acara yang dihadiri para kiai di Pandeglang itu Mahfud mengajak umat Islam untuk tak menjauhi negara, bahkan harus turut mengurusnya.

"Umat Islam tidak boleh menjauhi negara, ini harus diurus, bersama-sama agar sesuai dengan tujuan dan ide mengapa ulama mendirikan negara ini," kata Mahfud di Pandeglang, Jumat (1/12/2023).

Mahfud mengatakan negara Republik Indonesia berdiri dengan andil para ulama. Untuk seterusnya, para pemuka agama islam, baik itu kiai, ustad, kelompok pesantren di masa sekarang harus ikut merawat dan memajukan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud Md mengatakan ulama dahulu sepakat mendirikan Indonesia dengan cara mempertanyakan apa tujuan hidup dari manusia. Salah satu tujuannya adalah untuk ibadah.

"Terus cara beribadahnya bagaimana, tugasnya menyebar kebaikan dan mencegah kemungkaran," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat Indonesia dijajah Belanda dan Jepang, umat Islam sulit beribadah. Maka para ulama menggunakan fiqh kebangsaan untuk berdirinya suatu negara.

Di situ ulama ikut berjihad memerdekakan Indonesia. Hasilnya adalah fatwa resolusi jihad dari Kiai Hasyim.

"Isinya setiap orang Islam di Indonesia melawan melawan penjajah Belanda dalam radius sekian. sifatnya fardu ain, bukan kifayah. untuk mempertahankan Indonesia," ujarnya.

Dari resolusi jihad itulah kemudian lahir perjuangan dari para kiai termasuk para pejuang termasuk Bung Tomo untuk mempertahankan negara dari penjajahan. Kemudian Nahdlatul Ulama menyepakati bahwa Indonesia adalah negara hasil perjanjian dan kesepakatan.

Termasuk Muhammadiyah yang menyebut Indonesia adalah hasil perjanjian dan perjuangan bersama dan harus dibangun bersama.

"Siapa yang melawan kesepakatan, pemberontak, pemberontak boleh ditumpas, itu hukum islam fiqh. Oleh sebab itu Saudara, mari menjaga Indonesia daarul mitsaq, siapa yang berjanji, seluruh bangsa Indonesia, para umat Islam, Kristen, suku Sunda, Jawa, Madura," tutur Mahfud.

"Semua berjanji, berjanji mendirikan negara bersama yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. jadi saham kita terhadap negara kita sangat besar, harus kita yang ngurus, karena kita punya saham besar, umat islam wajib menjaga NKRI dengan segala filsafatnya," pungkas Mahfud.

(bri/aud)



Hide Ads