Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli menyampaikan partainya berkomunikasi dengan pihak Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yakni Sudirman Said soal tekanan kekuasaan. Jubir Timnas AMIN Bestari Barus menyebut komunikasi itu tidak mewakili AMIN.
"Kalau Sudirman Said tidak mewakili itu, saya boleh katakan tidak mewakili lah," kata Bestari saat acara Adu Perspektif detikcom x Total Politik di Youtube detikcom, Rabu (29/11/2023).
Bestari mengatakan kesepakatan antara pasangan capres dan cawapres terjadi hanya di KPU yakni terkait dengan pemilu damai dan jujur. Hal itu, kata Bestari, juga disaksikan oleh Bawaslu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu kesepakatan bersama ketika di KPU dan Bawaslu sama-sama bersepakat untuk pemilu ke depan pemilu yang jujur damai yang artinya kalau sepakat di publik ya dipegang gitu," ujarnya.
Sebelumnya, Guntur Romli menyampaikan soal komunikasi antara pihaknya dengan pihak Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Menurutnya, PDIP berkomunikasi dengan Sudirman Said, yang saat ini menjabat sebagai Co-Captain.
"Kemudian, isu politik bersih, politik jurdil, politik yang luber, itulah adalah isu kita bersama, dan itu mengadu, misalnya untuk menghubungi juga Timnas AMIN, dan memang bukan Pak Ahmad Ali, Mas Haryanto Taslim. Tapi kita komunikasinya sama Mas Sudirman Said," kata Guntur Romli.
Menurut Guntur Romli, komunikasi yang dibangun antara tim pasangan Ganjar Pranowo, dan Mahfud Md adalah membicarakan soal kondisi hukum di Indonesia. Khususnya usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuat kepala daerah di bawah umur 40 tahun bisa mencalonkan diri sebagai Capres-Cawapres.
"Karena ya ada konsen yang sama kita ingin memastikan bahwa Pemilu punya integritas, karena kita tak mau dipaksa untuk menerima kecurangan seperti halnya kita dipaksa menerima putusan MK," katanya.
Simak juga Video: Bos PPI soal TPN Ganjar-Mahfud Serang Jokowi: Nggak Produktif