Tim hukum PDIP mengaku bakal mencabut laporannya terhadap Rocky Gerung di Bareskrim Polri. Laporan ini terkait Rocky yang diduga menyebarkan berita bohong (hoax) yang menyebabkan kenonaran di masyarakat.
"Suratnya sudah saya teken, tinggal menyerahkan ke penyidik. Ya semuanya akan dikait-kaitkan, ini kan lagi tahun politik. 'Oh dicabut', 'Oh karena sudah pecah kongsi', nah itu haknya orang mau bicaralah," kata Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing, saat dihubungi, Rabu (29/11/2023).
Dia mengaku pihaknya kini merasa sepakat dengan pernyataan Rocky. "Kurang lebih saya setujulah yang disampaikan Rocky Gerung, itu poinnya," kata Johannes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johannes menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini telah berubah. Menurutnya, Jokowi kini lebih mementingkan kepentingan pribadinya ketimbang rakyat.
"Saya lihat Pak Presiden Joko Widodo ini saya lihat sudah berubah. Berubah karena lama-lama saya lihat tidak seperti yang saya kenal. Jokowi yang dulu, yang betul-betul kita perjuangkan mulai dari DKI, yang kita bawa dari DKI sampai dua periode jadi presiden," ungkap dia.
Johannes berpendapat Presiden Jokowi dulu benar-benar bekerja untuk rakyat. Namun, imbuh dia, saat ini Jokowi sudah 'keluar jalur'.
"Dulu dia betul-betul bekerja untuk rakyat, betul-betul memikirkan kesejahteraan rakyat. Bekerja siang dan malam. Tapi kok belakangan ini udah makin ngelantur nih. Sudah tidak pada jalurnya," lanjutnya.
Kader PDIP itu juga menyinggung soal putusan MK perkara 90. Dia menyindir soal lolosnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, yang akhirnya berdampingan dengan capres Prabowo Subianto.
"Nah umurnya (Gibran) baru 36 tahun, persyaratan harus 40 tahun. Dengan segala alasan-alasan yang tidak masuk akal itu diloloskan. Nah kenapa dia bisa lolos, ya karena dia anak presiden," tegas Johannes.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.