Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni menanggapi kritik PKS soal ada pihak lain yang mengedepankan gimik politik 'santuy' dan 'gemoy' sehingga membuat tak sehat. Raja Juli Antoni menuding PKS mempunyai pemikiran liar yang cenderung memfitnah generasi Z dan generani milenial.
"Terserah ya monggo teman-teman PKS mempunyai pemikiran liar cenderung memfitnah dan sekaligus bisa jadi melecehkan teman-teman Gen-Z dan generasi milenial," kata Rajadi Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Raja mengatakan implikasi dari pernyataan PKS itu seolah menganggap generasi milenial dan gen Z mempunyai pemikiran dangkal. Padahal menurut Raja, generasi milenial dan gen Z adalah orang-orang yang kritis terhadap isu lingkungan hidup serta peduli dengan pencegahan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Implikasi dari pernyataan PKS itu kan seolah-olah ya mereka ini (milenial dan gen z) dangkal, tidak punya pemikiran. Padahal ya generasi milenial generasi Z itu adalah orang-orang yang kritis (terhadap) isu lingkungan hidup (serta) peduli dengan korupsi. Coba lihat survei-survei yang terbaru itu," ujar Raja.
Raja juga mengatakan slogan 'santuy dan santun' PSI merupakan seni dalam berkomunikasi. Dia menyebut politik 'santun dan santuy' merupakan proses untuk rekonsiliasi kebangsaan.
"Oh tentu kan kami selalu katakan kenapa kita harus santun dan santuy. Ini terkait proses rekonsiliasi kebangsaan. Kita menjaga kebhinekaan (dan) proses nation bulding kita. Itu gagasan semua gitu poh," imbuhnya.
Raja meminta PKS untuk tak hanya sekadar mengkritisi. Akan tetapi, kata Raja, PKS juga harus mempunyai cara komunikasi yang baik.
"Jadi ya mohon PKS bikin cara komunikasi yang juga baik (dan) renyah, sehingga tidak hanya mengkritisi tapi juga punya sesuatu yang ditawarkan baik itu substansi maupun pola komunikasinya gitu," kata Raja.
PKS Singgung 'Gemoy' dan 'Santuy'
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyinggung persaingan politik saat ini. Dirinya mengatakan bahwa persaingan politik sekarang lebih mengedepankan gimik semata.
"Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah 'gemoy', 'santuy'," ucapnya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).
Dia menyoroti bahwa seolah-olah yang dapat memimpin Indonesia adalah mereka yang 'gemoy'. Dirinya juga menyebut gimik politik itu sesuatu yang tidak sehat.
"Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ujarnya.
Baca juga: PKS vs Gelora soal Sindiran Gimik 'Gemoy' |