PKB menyebut mendapat kabar beredar soal pilihan politik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilpres 2024, yakni bakal mendukung pihak yang disebutnya tak ada ke-NU-an. Menanggapi itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta PKB tak mengkotak-kotakkan NU dan ormas lainnya.
"Kita tidak bolehlah dibuat terkotak-kotak gitu bahwa ini NU, ini Muhammadiyah. Menurut saya, kita berpikir Indonesia, dan saya kira warna-warni di setiap kandidat pasti ada NU-nya, ada Muhammadiyah-nya. Dan ini tidak harus menjadi pemisah," kata Wakil Komandan Alpha (Bidang Teritorial) TKN Prabowo-Gibran, Herman Khaeron, di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/11/2023).
Herman juga meminta PKB berhenti mengkotak-kotakkan organisasi kemasyarakatan. Dia meyakini semua pihak berpikir negeri ini dibangun oleh rasa persatuan dan kesatuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya NU juga. Saya kira negeri ini dibangun oleh rasa persatuan dan kesatuan dan di masing-masing capres-cawapres ada seluruh unsur organisasi masyarakat yang ada. Dalam hati dan pikirannya juga ada sesuai dengan organisasinya," ucap Herman.
Lebih lanjut, Herman juga bicara terkait pilihan politik Khofifah. Dia yakin sampai sekarang Khofifah masih bersama-sama dengan Prabowo-Gibran.
"Ya kita tunggu, karena sampai sejauh ini tentu Bu Khofifah masih bersama-sama kamilah. Karena ada historical-nya. Beliau ketika menjadi gubernur pun didukung oleh Golkar dan Demokrat, sekarang Golkar dan Demokrat ada di Pak Prabowo-Gibran. Jadi kita tunggu saja, sesuatu yang tentu ini menjadi misteri, apakah di mana, mendukung siapa, ya kita tunggu saja," ujar Herman.
Herman kembali menegaskan pihaknya yakin Khofifah akan bergabung mendukung Prabowo pada 2024. "Yang pasti kami sudah berulang kali menyampaikan, insyaallah Bu Khofifah bersama Pak Prabowo-Gibran," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, ibunda cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Hajah Muhassonah Hasbullah, disebut menyinggung nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait peta kekuatan suara di Jatim. PKB menjelaskan soal pesan Ibu Cak Imin yang menyinggung Khofifah itu.
"Bukan takut, itu sekadar 'ngudo roso' mendengar beredarnya info terkait sikap Bu Khofifah yang mengarahkan pilihannya pada pasangan yang tidak memiliki sejarah dalam aktivitas ke-NU-an. Jangan lupakan akar sejarah," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Selasa (28/11).
Jazilul meyakini kelompok perempuan Nahdlatul Ulama atau Muslimat NU sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Jazilul menyebut mereka akan memilih calon yang selaras dengan perjuangan Islam.
"Saya yakin warga Muslimat Jawa Timur, khususnya, sudah cerdas untuk memilah dan memilih capres-cawapres yang selaras dengan perjuangan Islam ahlussunnah wal jamaah," tutur dia.
Lihat juga Video: Pesan Ibunda Cak Imin soal Peta Jatim, Sebut Nama Khofifah