Mahfud Sebut Kampanye Awal di Aceh dan Papua Komitmen Ratakan Pembangunan

Mahfud Sebut Kampanye Awal di Aceh dan Papua Komitmen Ratakan Pembangunan

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 28 Nov 2023 14:33 WIB
Mahfud Md kampanye di Aceh
Mahfud Md menggelar kampanye di Aceh. (Foto: dok.TPN)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengungkapkan ada pesan di balik pemilihan lokasi Sabang dan Merauke sebagai lokasi awal kampanye Pilpres 2024. Mahfud mengatakan Sabang dan Merauke mencerminkan komitmen pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk meratakan pembangunan ekonmi di semua wilayah Indonesia.

Seperti diketahui, capres nomor urut 3 memulai kampanye pertama di Merauke, Papua. Mahfud mengatakan Sabang dan Merauke memiliki ikatan emosional sebagai bangsa berawal dari desa, seperti tecermin dalam lagu 'Dari Sabang Sampai Merauke'.

"Ini adalah komitmen kami untuk memeratakan pembangunan ekonomi. Ini adalah komitmen kami agar tidak ada lagi masyarakat miskin di Indonesia. Ini juga komitmen untuk mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum bagi seluruh elemen bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," kata Mahfud saat berkampanye di Sabang, Aceh, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menko Polhukam RI itu mengatakan alasan lainnya memilih Sabang dan Papua ialah Ganjar-Mahfud memiliki komitmen setia kepada Pancasila dan nilai luhur bangsa. Termasuk, kata dia, menghargai adat dan kearifan lokal di seluruh negeri.

Dalam kampanyenya, Mahfud menekankan pasangan nomor urut 3 itu ingin meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan lainnya. Selain itu, kata Mahfud, juga ingin mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.

ADVERTISEMENT

Ganjar-Mahfud memiliki program unggulan, yakni gaji guru ngaji. Mahfud menjelaskan, sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki sekitar 1 juta guru ngaji. Di Banda Aceh sendiri, ibu kota Provinsi Aceh, ada 1.500 guru ngaji.

Namun, kata Mahfud, guru ngaji selama ini tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Padahal, menurutnya, guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak.

"Mas Ganjar sudah mengambil inisiatif di Jawa Tengah, memberikan hibah lebih dari Rp 1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya. Kebijakan ini akan diluaskan secara nasional. Kelak, setiap guru ngaji dan pendidik keagamaan akan mendapat insentif Rp 1 juta per bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapat fasilitas BPJS Kesehatan," tuturnya.

(amw/dek)



Hide Ads