Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) akan tetap di Jakarta jika menang Pemilu 2024. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, menilai sikap politik PKS itu justru akan melanggengkan sentralisasi yang terjadi di Jakarta.
"Begini, kalau ibu kota tidak dipindah, itu justru melanggengkan sentralisasi penduduk, sentralisasi ekonomi, dan sentralisasi pelayanan. Karena di Jakarta ini sudah padat sekali," kata Nusron kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Nusron menganggap keberadaan IKN akan memecah persoalan sentralisasi tersebut. Dia kemudian menyinggung beberapa negara yang melakukan langkah pemindahan ibu kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru dengan adanya IKN ini bisa menggeser pelayanan publik, Jakarta fokus menjadi kota jasa dan kota dagang. Sementara kota administrasinya kita geser. Dan ini biasa dilakukan oleh negara lain seperti Malaysia, Amerika. Cuma untuk menjadi kembali stabil, itu membutuhkan waktu sehingga harus kita kawal sampai tuntas," kata Nusron.
Politikus Golkar ini menilai sikap PKS yan menolak perpindahan ibu kota akan mengembalikan sentralisasi di DKI seperti yang terjadi saat ini.
"Kalau ada yang menolak, ingin mengembalikan itu, sama saja ingin mengembalikan pada sentralisasi di Jakarta dan kita tidak ingin terjadi sentralisasi di Jakarta," tuturnya.
Janji PKS
PKS menggelar Rapimnas kampanye nasional 2024. Dalam acara tersebut, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan ibu kota negara tetap Jakarta jika PKS menang Pemilu 2024.
"Salah satu ide gagasan ataupun kampanye kinerja PKS adalah PKS akan menyatakan jika PKS menang ibu kota negara tetap Jakarta," ujar Sohibul dalam paparannya, Minggu (26/11).
Sohibul mengatakan janji PKS sangat mudah ditafsirkan oleh masyarakat. Dia mengatakan PKS menilai ibu kota tidak perlu pindah ke Nusantara.