Advokat Ronny Talapessy menceritakan pengalaman hidupnya hingga memutuskan menjadi calon anggota legislatif. Menurut Ronny, menyejahterakan masyarakat bisa dilakukan dengan masuk ke sistem politik.
Ronny kerap memberikan advokasi kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Saat menjadi caleg pertama kali di Pemilu 2019, Ronny mengadvokasi petani di Banten.
Ronny menyebut petani di sana kesulitan mendapat akses air karena ada proyek normalisasi waduk. Air hanya mengalir tiap dua minggu sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada normalisasi waduk, ada dua minggu buka, dua minggu air tutup. Ini proyek dari salah satu BUMN," kata Ronny dalam acara Waktunya Memilih! di detikpagi, Selasa (21/11/2023).
Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Jakarta II itu kemudian bertemu dengan pihak pekerja proyek. Dia menjelaskan bahwa petani memerlukan air untuk sawah mereka. Namun, pihak pekerja proyek tak bisa menghentikan normalisasi karena terikat kontrak pengerjaan.
"Pak tolong ini terkait hajat hidup orang banyak," kata Ronny menirukan permintaan kepada pihak BUMN itu.
"Tapi, kita ada kaitannya karena kalau terlambat, ada proses hukum karena kontrak," tutur Ronny menyampaikan jawaban dari BUMN.
Tak habis akal, Ronny pun pergi ke instansi penegak hukum. Dia bernegosiasi agar masyarakat bisa mendapat akses air, tapi juga perusahaan tak mendapat hukuman.
"Saya datang ke instansi penegak hukum, bahwa masyarakat harus dapat air. Ada hal didiskusikan agar tak rugikan masyarakat, dan tak langgar hukum," ucapnya.
"Ternyata waktu (pengerjaan) bisa dimundurin. Semua ikut tanda-tangan. Ada pihak kontraktor merasa nyaman tidak khawatir kena hukum, penegak hukum ikut jamin, dan disaksikan Gapoktan (gabungan kelompok tani)," katanya.
Eks pengacara Richard Eliezer alias Bharada E itu merasa bahagia saat petani panen. Dia pun mendapat apresiasi hingga digotong oleh petani di sana.
"Pas mereka panen, berasa banget hati lega. Mereka panen, (saya) digotong. Mereka sangat apresiasi. Mereka bisa panen, hidupi keluarga, bisa biayai anaknya sekolah," katanya.
Setelah melihat hasil dari perjuangannya itu, Ronny merasa untuk bisa membantu rakyat kecil dengan lebih maksimal maka harus masuk jalur politik.
"Ini harus jalur politik agar bisa menghadirkan keadilan, kesejahteraan, ekonomi orang kecil. Harus jalur politik," katanya.
Tagline 'Pengacara Petani'
Ronny menuturkan pengalaman pertamanya bertarung di Pemilu 2019. Dia menjadi calon anggota legislatif (Caleg) dari PDIP di Dapil Banten II. Dapil Banten II meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon.
"Pas advokasi petani bisa dapat air, makanya tagline-nya di Banten II, 'Pengacara Petani,'" katanya.
Ronny tak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019 itu. Namun, dia mengambil pelajaran bahwa pemilu bukan hanya soal mendapat elektoral.
"Dari Banten saya tidak dapat. Peringkat tiga, suara 15 ribu. Pertama kali, baru belajar. Tapi dalam proses di Banten II, itu tak hanya bicara elektoral, tapi kemanusiaan," katanya.
Meski saat ini Ronny bertarung di Dapil Jakarta II, Ronny tidak melupakan hubungannya dengan masyarakat Banten. Ronny mengaku memberikan advokasi dan pendampingan secara gratis bagi yang membutuhkan.
"Nggak cuma petani, advokasi buruh, pengacara buruh, advokasi nelayan. Buruh, tani, nelayan. Seru! Setelah Banten II nggak dapat, tapi kalau mereka ada urusan hukum, mereka saya advokasi secara cuma-cuma," katanya.
Selanjutnya: Alasan masuk politik.