LSI Denny JA: Jokowi Makin Diserang, Pendukungnya Pergi dari Ganjar-Mahfud

LSI Denny JA: Jokowi Makin Diserang, Pendukungnya Pergi dari Ganjar-Mahfud

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Senin, 20 Nov 2023 15:36 WIB
Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendaftarkan diri ke KPU, Jakarta. Ganjar-Mahfud disambut meriah pendukung.
Foto: Ganjar-Mahfud Md (Andhika Prasetia)

Kemudian, Adjie menyebut basis pemilih Ganjar di Jawa Tengah direbut oleh Gibran. Dia membandingkan elektabilitas Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah sebelum penetapan Gibran.

"Basis Ganjar di Jawa Tengah ini semakin direbut oleh Gibran, Prabowo-Gibran pada Oktober 2023 ini angkanya 10,7% di pemilih Jawa Tengah, kemudian mengalami kenaikan di angka 24,6%. Sementara Ganjar-Mahfud di Oktober 2023 di angka 70,1%, justru mengalami penurunan di angka 61,8%," ujar dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada penurunan dukungan Ganjar-Mahfud di Jateng. Selisihnya semakin mengecil, di Oktober selisih cukup jauh di 59,4%, namun di November 2023 selisih mengalami penurunan hanya 37,2%," lanjutnya.

Kemudian, Adjie membeberkan alasan lainnya yakni kinerja Ganjar Pranowo selama 10 tahun di Jawa Tengah. Menurutnya, isu Jawa Tengah provinsi termiskin kedua di Indonesia berdampak pada Ganjar.

ADVERTISEMENT

"Ini kemudian munculkan keraguan publik gimana Ganjar-Mahfud bisa selesaikan masalah paling prioritas yang dianggap oleh publik yaitu isu ekonomi. Ini jadi kritik banyak pihak, kritik publik saat ini, dan ini juga mungkin jadi kampanye oleh pihak lawan. Sehingga kampanye terkait soal isu ekonomi dan kapasitas Ganjar dalam selesaikan masalah kemiskinan kemudian juga ikut kontribusi membuat elektabilitas Ganjar alami penurunan," tuturnya.

Lebih lanjut, Adjie membeberkan narasi Ganjar petugas partai masih tetap menggerus suara Ganjar. Dia menilai narasi yang disematkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar ini justru kontraproduktif.

"Kata petugas partai ini jadi kritik, jadi kampanye lawan untuk serang Pak Ganjar, karena petugas partai jsutru memberikan efek negatif kepada Pak Ganjar. Publik meragukan leadership Pak Ganjar dipertanyakan karena Pak Ganjar dianggap tak mampu ambil keputusan sendiri, karena harus terus konsultasi oleh Ibu Mega sebagai ketum atau pemilik partai," ungkapnya.


(maa/gbr)



Hide Ads